RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Harakiri, atau yang juga dikenal dengan istilah seppuku, merupakan salah satu tradisi kuno yang dibanggakan oleh masyarakat Jepang, terutama di kalangan samurai pada masa lampau.
Secara harfiah, kata "hara" berarti perut dan "kiri" berarti memotong.
Ritual ini menjadi simbol kehormatan dan kesetiaan para prajurit samurai, yang rela mengakhiri hidup mereka dengan cara yang sangat menyiksa demi mempertahankan martabat dan harga diri.
Harakiri dilakukan sebagai bentuk bunuh diri yang terhormat di kalangan samurai, khususnya ketika mereka merasa telah gagal dalam menjalankan tugas atau saat mempertahankan kehormatan.
BACA JUGA:Dueling, Tradisi Pertarungan Sampai Mati untuk Menjaga Kehormatan di Abad 15-20
BACA JUGA:Tradisi Kasim, Sejarah Unik Pengebirian di Berbagai Kebudayaan Dunia
Proses ini tidaklah mudah. Samurai yang melakukannya akan merebok perutnya sendiri dan menunggu kematian akibat kekurangan darah.
Dalam tradisi ini, pelaku akan merasakan sakit luar biasa sebelum akhirnya meninggal dunia.
Sebelum melaksanakan harakiri, ada sejumlah ritual khusus yang harus diikuti.
Samurai akan mandi terlebih dahulu, kemudian mengenakan jubah putih yang melambangkan kesucian.
BACA JUGA:Tradisi Potong Jari, Ekspresi Kesedihan Ekstrem di Pegunungan Tengah Papua
BACA JUGA:Ritual Tiwah, Upacara Sakral Pengantaran Arwah Suku Dayak ke Sandung
Setelah itu, ia akan menikmati makanan favoritnya sebagai bagian dari persiapan.
Tradisi ini tidak dilakukan sendirian, karena sang pelaku harakiri akan ditemani oleh seorang pelayan yang dipilih secara pribadi.
Tugas pelayan tersebut cukup penting, yaitu membuka kimono samurai dan menyerahkan pisau yang akan digunakan untuk memotong perutnya.
Meskipun terlihat brutal, harakiri dipandang sebagai tindakan yang penuh kehormatan pada zamannya.
BACA JUGA:Mapasilaga Tedong, Tradisi Unik Adu Kerbau di Tana Toraja
BACA JUGA:Tiga Tradisi Pernikahan Unik di Indonesia, Dari Suap-suapan Hingga Tiga Hari Tidak Mandi
Para samurai percaya bahwa dengan mengakhiri hidup mereka dengan cara ini, mereka dapat menjaga kehormatan dan menunjukkan kesetiaan sejati kepada tuan mereka.
Meskipun tradisi ini kini telah punah, harakiri tetap menjadi bagian penting dari sejarah budaya Jepang yang menarik perhatian banyak pihak. **