Ritual Tiwah, Upacara Sakral Pengantaran Arwah Suku Dayak ke Sandung

Senin 09-09-2024,08:56 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID  – Ritual Tiwah merupakan upacara keagamaan khas suku Dayak yang sangat sakral. 

Ritual ini bertujuan untuk mengantarkan tulang-belulang orang yang telah meninggal ke Sandung, sebuah bangunan kecil yang khusus dibuat sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi mereka. 

Acara ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan juga dipenuhi berbagai ritual, tarian, dan suara gong yang menggema sepanjang prosesi. 

Pelaksanaan Ritual Tiwah diyakini memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual suku Dayak. 

BACA JUGA:Tradisi Paling Absurd Ritual Malam Pertama dan Kedewasaan Unik di Lima Suku Indonesia

BACA JUGA:Bukan Sekedar Buah, Berikut Ini Mitos dan Ritual Apel di Yunani Kuno

Melalui ritual ini, arwah yang bersangkutan diharapkan dapat melanjutkan perjalanan menuju "Lewu Tatau" atau surga, tempat mereka bisa hidup damai bersama Yang Kuasa. 

Menurut kepercayaan suku Dayak, tanpa ritual penyempurna ini, arwah bisa mengganggu ketenangan orang yang masih hidup.

Selain itu, Tiwah juga memiliki tujuan untuk melepas ikatan status janda atau duda dari pasangan yang ditinggalkan. 

Pasca pelaksanaan upacara, mereka diperkenankan untuk menikah lagi atau memilih tetap sendiri. 

BACA JUGA:Kitab Orang Mati, Panduan Spiritual Menuju Alam Baka di Mesir Kuno

BACA JUGA:mengulik Tradisi Ritual yang Aneh Suku Bati: Pemanggilan Roh Leluhur Simak Berikut

Dalam adat suku Dayak, Tiwah juga dipercaya mampu menghapus kesialan yang mungkin menimpa keluarga yang ditinggalkan akibat pengaruh buruk dari arwah yang belum mencapai kedamaian di alam baka.

Ritual Tiwah ini menjadi salah satu warisan budaya suku Dayak yang terus dilestarikan dan mendapat perhatian dari masyarakat setempat. 

Upacara ini tak hanya menjadi bagian dari kehidupan spiritual, tetapi juga ajang untuk mempererat tali silaturahmi antaranggota masyarakat yang ikut serta dalam prosesi. **

Kategori :