RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Warga Jember pasti tidak asing dengan nama dr. Soebandi, yang dikenal sebagai nama salah satu rumah sakit terbesar di kota tersebut dan juga nama salah satu jalan protokol.
Nama ini berasal dari sosok pahlawan yang berjasa besar dalam sejarah perjuangan melawan penjajah di Indonesia, khususnya di Jember.
Letnan Kolonel (Letkol) dr. Raden Mas Soebandi lahir pada 17 Agustus 1917 di Klakah, Lumajang.
Ia merupakan putra sulung dari pasangan Raden Soeradi Wignjosoekarto, kepala masinis Stasiun Klakah, dan Raden Ajeng Siti Mariam.
BACA JUGA:Kebakaran Lahan Terjadi di Dekat SMA Nyaris Sambar Area Pemakaman
BACA JUGA:Palung Mariana: Misteri Palung Terdalam di Dunia
Sejak kecil, Soebandi menunjukkan kecerdasan yang luar biasa.
Ia menempuh pendidikan di Hollandsche Indlandsche School (HIS) di Lumajang, kemudian melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Probolinggo, dan lulus pada tahun 1935.
Pendidikan selanjutnya dilanjutkan di Aglemeene Middlebare School (AMS) di Surabaya, tempat ia lulus pada tahun 1938.
Cita-cita Soebandi menjadi dokter sudah ada sejak ia masih belia.
Keinginannya untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat mendorongnya melanjutkan studi ke Nederlandsche Indische Artsen School (NIAS) di Surabaya, sekolah kedokteran yang kelak menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Namun, pada tahun 1942, kuliah Soebandi terhenti akibat invasi Jepang yang membubarkan semua lembaga pendidikan Belanda, termasuk NIAS.
BACA JUGA:Dugderan, Tradisi Unik Ada Sejak Jaman Kolonial Belanda di Semarang
BACA JUGA:Mengintip Tradisi 'Kawin Culik' Suku Sasak Sade di Lombok yang Masih Langgeng
Kendati sempat putus asa, harapannya kembali bangkit saat Jepang membuka sekolah kedokteran Ika Daigaku di Jakarta pada tahun 1943.