RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Monumen Jaten yang terletak di Jalan Raya Solo-Tawangmangu, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan saksi sejarah kelahiran istri Presiden kedua Indonesia, Siti Hartinah atau yang lebih dikenal dengan Tien Soeharto.
Monumen ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan sosok Ibu Negara yang berperan besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Maret 1992, tepat di lokasi rumah tempat kelahiran Tien Soeharto. Di bagian depan monumen terdapat sebuah batu besar yang berisi prasasti kisah lahirnya Siti Hartinah pada Rabu Kliwon, 23 Agustus 1923, sebagai putri kedua dari RM.
Ng. Soemoharjomo, Panewu Jaten Surakarta. Di prasasti tersebut juga tertulis bahwa takdir Ilahi menjadikannya sebagai Ibu Utama Indonesia, istri dari Presiden Soeharto.
BACA JUGA: OPD Poros 7 Gelar Silaturahmi dan Pelepasan Bunda Hepy Safriani
BACA JUGA: Kisah Tewasnya Trunojoyo, Pantangan Orang Jawa dalam Mempertahankan Tahta
Sayangnya, prasasti ini sempat menjadi korban aksi vandalisme oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Monumen Jaten menampilkan arsitektur bergaya khas Jawa dengan material kayu jati penuh ukiran, memberikan kesan tradisional yang kental.
Di bagian tengah bangunan terdapat sebuah pendapa, sebuah ruang terbuka yang didukung oleh tiang-tiang kayu yang berjumlah 23, sesuai dengan tanggal lahir Ibu Tien Soeharto.
Pendapa ini kini dikomersilkan untuk berbagai acara, seperti pesta pernikahan dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Di sisi barat pendapa, sumur tua berusia lebih dari 100 tahun, yang dikenal dengan nama Sumur Fatimah.
BACA JUGA: Menilik Kejayaan yang Tersisa dari Pabrik Karung Goni Delanggu Klaten
BACA JUGA: Ardaraja, Pengkhianat Singasari yang Membuka Jalan Runtuhnya Kerajaan
Sumur ini dipercaya memiliki sejarah penting karena airnya digunakan untuk mencuci ari-ari saat kelahiran Tien Soeharto.
Hingga kini, sumur tersebut masih dirawat dengan baik dan airnya dimanfaatkan oleh warga sekitar.