Pangeran Bratakelana, Putra Sunan Gunung Jati Terbunuh oleh Bajak Laut

Jumat 06-09-2024,07:57 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sejarah mencatat salah satu peristiwa tragis yang menimpa Pangeran Bratakelana, putra Sunan Gunung Jati, yang wafat di atas laut setelah diserang bajak laut. 

Menurut catatan Carita Purwaka Caruban Nagari, Pangeran Bratakelana lahir pada tahun 1489 dan pada masa remajanya menikah dengan Ratu Nyawa, putri dari Raden Fatah, Sultan Demak pertama.

Perjalanan tragis ini terjadi saat Pangeran Bratakelana sedang dalam perjalanan pulang ke Cirebon melalui jalur laut. 

Berdasarkan Naskah Wangsakerta, kapal sang pangeran disatroni oleh sekelompok bajak laut yang berniat merampok. 

BACA JUGA:Simak Siapa Jayabhaya: Raja Panjalu di Masa Kejayaannya

BACA JUGA:Masih Banyak Yang Belum Tau Bangsa Pertama yang Menjajah Indonesia Simak Berikut

Pertempuran sengit tak terhindarkan antara Pangeran Bratakelana, dibantu oleh pengawalnya, melawan bajak laut yang jumlahnya sangat banyak.

Meski awalnya Pangeran Bratakelana sulit dikalahkan karena dikenal kebal terhadap senjata, situasi berubah ketika salah satu bajak laut menggunakan taktik licik. 

Bajak laut tersebut membawa anjing yang kemudian dibunuh, dan darah anjing tersebut dioleskan ke senjata mereka. 

Dengan senjata yang berlumuran darah anjing itulah, Pangeran Bratakelana akhirnya dapat dilukai dan tewas dalam pertempuran di atas kapal.

BACA JUGA:Betoh Labeng: Gerbang Alam Misterius dari Zaman Megalitikum di Bondowoso

BACA JUGA:5 Kitab Kuno Ini Jadi Bukti Kejayaan Nusantara di Masa Lalu

Jasad Pangeran Bratakelana kemudian dilemparkan ke laut oleh para bajak laut. 

Penduduk yang tinggal di pesisir pantai menemukan jasad tersebut, namun pada awalnya tidak menyadari bahwa itu adalah tubuh putra Sultan Cirebon. 

Jasad Pangeran Bratakelana akhirnya dikebumikan oleh penduduk di Mundu, tanpa mengetahui identitas sebenarnya dari jasad tersebut. 

Kategori :