RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Hj. Hepy Safriani, S.KM., M.Kes., yang lebih akrab disapa Bunda Hepy, telah menjadi nama yang tidak asing lagi di Kabupaten Empat Lawang dan Kota Pagar Alam.
Sebagai istri dari H. Joncik Muhammad, S.Si., S.H., M.M., M.H., mantan Bupati Empat Lawang, Bunda Hepy dikenal luas oleh masyarakat.
Sebelum terjun ke dunia politik, Bunda Hepy memiliki karir yang cemerlang sebagai ASN.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, sebelum akhirnya menjadi Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Empat Lawang.
BACA JUGA:18 Srikandi Ramaikan Pilkada Serentak 2024 di Sumsel, Diantaranya Hj Hepy Safriani di Kota Pagaralam
BACA JUGA:Hepy Safriani Mengundurkandiri Yulius Sugiantara Dilantik Pj Sekda Kabupaten Empat Lawang
Pengabdiannya selama 35 tahun di dunia kesehatan memberikan banyak pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan.
Kini, Bunda Hepy siap maju sebagai Calon Wali Kota Pagar Alam berpasangan dengan Efsi, S.E., yang akan menjadi Calon Wakil Wali Kota.
Pasangan Hepy-Efsi ini diusung oleh berbagai partai besar seperti PAN, GERINDRA, PKS, GOLKAR, PERINDO, PBB, serta didukung oleh partai-partai lainnya. Pemilihan Wali Kota Pagar Alam akan dilaksanakan pada 27 November 2024, dan Bunda Hepy mengajak seluruh masyarakat untuk menentukan pilihan dengan hati yang tulus.
Dalam visinya, Bunda Hepy ingin menjadikan Pagar Alam sebagai kota pertanian dan pariwisata unggulan yang berakhlak mulia, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
BACA JUGA:Profil Hj Hepy Safriani, Siap Majukan Pagaralam ke Depan!
BACA JUGA:Hepy-Efsi Diteriaki Ratusan Warga Talang Jeruk Pagar Alam, Ada Apa?
"Kami juga berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi kesejahteraan masyarakat," ujar Bunda Hepy saat diwawancarai oleh media pada Selasa (3/9/2024).
Misi Hepy-Efsi mencakup pengembangan sektor pertanian berkelanjutan, peningkatan kualitas dan aksesibilitas pariwisata, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berakhlak dan profesional.
Pasangan ini juga berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian kearifan lokal, dan peningkatan pelayanan kesehatan, termasuk di daerah terpencil.