BACA JUGA:Penemuan Observatorium Kuno di Mesir Ungkap Kehebatan Astronom Mesir Kuno
Dikenal sebagai raja yang kejam terhadap para pembangkang, Amangkurat I menghadapi dilema besar.
Meski marah, ia tidak tega membunuh darah dagingnya sendiri.
Namun, untuk menjaga wibawa sebagai raja, ia memerintahkan Raden Mas Rahmat untuk membunuh Rara Oyi dengan racun jika ingin diampuni.
Pada awalnya, Raden Mas Rahmat menolak perintah ini karena cintanya yang mendalam terhadap Rara Oyi.
Namun, ketika raja mengancam akan membunuhnya juga, Rara Oyi memohon kepada Raden Mas Rahmat agar bersedia membunuhnya demi keselamatan sang pangeran.
Dengan hati yang hancur, Raden Mas Rahmat akhirnya meracuni Rara Oyi, yang menghembuskan nafas terakhirnya dengan pilu.
BACA JUGA:Pencairan Bansos September 2024, Ini Jenis dan Cara Cek Status Penerima
BACA JUGA:Cara Gadaikan HP di Pegadaian, Solusi Cepat Mendapatkan Dana Tunai
Meskipun Raden Mas Rahmat dibebaskan dari hukuman mati, posisinya sebagai putra mahkota dicabut.
Ia kemudian dibuang ke daerah terpencil bernama Lipura.
Selama dalam pengasingan, dendamnya terhadap sang ayah tidak pernah padam.
Dengan kekayaan yang dimilikinya, Raden Mas Rahmat mendanai pemberontakan yang dipimpin oleh Raden Trunojoyo.
Pemberontakan ini akhirnya berhasil menghancurkan Kerajaan Mataram.
Susuhunan Amangkurat I sendiri meninggal dalam pelarian setelah istana kerajaan dikuasai oleh pasukan Trunojoyo.
BACA JUGA:7 Formasi CPNS di Daerah Ini Masih Kosong Pelamar, Minat? Buruan Sebelum 6 September!