RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Aki atau accu merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan yang berfungsi sebagai sumber daya listrik.
Di pasaran, aki terbagi menjadi dua jenis, yaitu aki basah dan aki kering. Meski sudah banyak yang tahu tentang perbedaan kedua tipe aki ini, ternyata tidak banyak yang benar-benar memahami mana yang lebih kuat dan tahan lama.
Hadi, Direktur PT Wacana Prima Sentosa (WPS), distributor aki Massiv di Indonesia, menjelaskan bahwa secara teknis, aki basah memiliki usia sel yang lebih lama dibandingkan aki kering.
“Psikologis penggunaan aki di Indonesia umumnya berkisar antara 1 hingga 2 tahun,” kata Hadi.
BACA JUGA:Warisan Abadi Mobil Sport Inggris Dari Masa Lalu hingga Masa Kini
BACA JUGA:Toyota Dominasi Daftar Kendaraan yang Paling Awet di Amerika
Perbedaan Usia Pakai Aki Basah dan Kering
Hadi mengungkapkan bahwa aki basah cenderung lebih awet karena dalam kondisi baru, aki ini baru akan diisi air aki sebelum digunakan.
Sementara itu, aki kering sudah direndam sejak dari pabrik hingga tersimpan sebelum dipakai. Hal ini membuat kadar asam elektrolit pada aki basah lebih segar, sehingga masa pakainya bisa lebih panjang.
Namun, dari segi daya listrik, aki kering memiliki keunggulan karena tidak memerlukan perawatan tambahan seperti pengisian air aki.
BACA JUGA:Honda CT125 Model 2024 Meluncur dengan Dua Warna Baru yang Memikat
BACA JUGA:Harga Motor Lawas Melonjak Tinggi, Kini Jadi Buruan Kolektor
"Aki kering tidak perlu diisi karena maintenance free. Aki basah kalau airnya kurang dan sering lupa diisi, usia pakainya bisa lebih pendek," jelas Hadi.
Keawetan Bergantung pada Perawatan
Keawetan aki, baik basah maupun kering, sangat bergantung pada cara penggunaannya. Aki basah bisa lebih awet jika kadar air di dalamnya selalu terjaga.