RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengambil langkah tegas dengan mencopot Ketua, Sekretaris, dan Bendahara (KSB) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Prabumulih dari jabatannya.
Pencopotan ini diduga terkait ketidakpatuhan mereka terhadap keputusan partai dalam mendukung calon kepala daerah (Cakada) pada Pilkada Kota Prabumulih.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumsel, H Ahmad Palo SE, mengkonfirmasi keputusan tersebut.
Menurutnya, DPP dan DPW PPP Sumsel telah sepakat untuk mengusung pasangan Hj Suryanti Ngesti Rahayu dan H Mat Amin sebagai calon walikota dan wakil walikota Prabumulih untuk periode 2024-2029.
BACA JUGA:Joncik Muhammad-Arifai Akan Daftar ke KPU Empat Lawang pada 28 Agustus
Namun, pimpinan DPC PPP Prabumulih justru memberikan dukungan kepada pasangan H Arlan - Frangky Nasril, yang bertentangan dengan keputusan pusat.
"Karena hal ini, DPC PPP Prabumulih mulai dari Ketua, Sekretaris, serta Bendahara telah diganti," ujar H Ahmad Palo seperti dikutip dari SUMATERAEKSPRESMID.
Penggantian tersebut menunjuk Heri Gustiwan ST sebagai Ketua DPC yang baru, dengan Sekretaris Evi Susanti SE, dan Bendahara Darwan Dahasyim.
Ahmad Palo menegaskan bahwa langkah pencopotan ini diambil demi kepentingan organisasi, terutama untuk memastikan efektivitas pengusungan calon di Pilkada Prabumulih.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Sumsel Resmi Serahkan B.1-KWK ke 7 Balonkada, Salah Satunya ke Joncik-Arifa'i
BACA JUGA:KPU Buka Pendaftaran Paslonkada Empat Lawang
"Jika struktur di tingkat bawah bertentangan dengan keputusan pusat, tentu DPP akan melakukan evaluasi dan tindakan tegas," tambahnya.
Sebelumnya, terjadi perpecahan dukungan di tubuh DPC PPP Prabumulih. KSB diketahui mendukung pasangan H Arlan - Frangky Nasril, sementara sebagian besar pengurus lainnya, termasuk DPW, mendukung Hj Suryanti Ngesti Rahayu dan H Mat Amin.
Bahkan, lambang partai PPP sempat terlihat pada baliho dan alat peraga kampanye pasangan H Arlan - Frangky Nasril, memperlihatkan jelasnya perbedaan sikap di dalam internal partai.