RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kisah inspiratif datang dari seorang guru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Indra Firmansyah, guru SMPN 4 Cibitung Satu Atap, harus menghadapi tantangan besar untuk bisa mengajar murid-muridnya setiap hari.
Bukan hanya jarak yang jauh, tetapi juga kondisi perahu bocor yang menjadi satu-satunya alat transportasi untuk menyeberangi Sungai Cikaso.
Berdasarkan data dari berbagai media, Indra menceritakan bagaimana dia dan rekan-rekan seprofesi harus bekerja keras menguras air yang masuk ke perahu usang tersebut agar tidak tenggelam.
"Perahu itu sudah usang dan terdapat lubang di mana-mana. Kami mengurasnya ramai-ramai lalu menambal lubang besar dengan kaus kaki teman-teman," ujarnya kepada media.
BACA JUGA:Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Dinas Sosial Empat Lawang Dinilai Baik
BACA JUGA:PDI Perjuangan Sumsel Resmi Serahkan B.1-KWK ke 7 Balonkada, Salah Satunya ke Joncik-Arifa'i
Perahu yang mereka gunakan bukanlah perahu fiber yang lebih tahan lama, melainkan perahu kayu yang sudah lapuk.
Perahu yang mereka gunakan memang khusus untuk para guru, hasil donasi dari tahun 2019. Namun, seiring berjalannya waktu, perahu tersebut semakin rusak dan tidak aman digunakan.
"Kalau perahu guru ini sudah harus diganti, diperbaiki pun bukan solusi karena kondisinya sudah terlalu lapuk," tambah Indra.
Untuk mencapai sekolah, baik guru maupun siswa harus menempuh perjalanan melalui Sungai Cikaso sepanjang 12 kilometer yang memakan waktu sekitar 45 menit.
BACA JUGA:Universitas PGRI Silampari Resmi Buka Program Studi S2 Manajemen Pendidikan
BACA JUGA:Mengenang Peran Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Indonesia
Akses darat tidak tersedia, membuat perjalanan air ini menjadi satu-satunya pilihan. Ketika sungai meluap, sekolah terpaksa diliburkan karena perjalanan menjadi sangat berbahaya.
Kisah perjuangan Indra mulai menarik perhatian publik setelah sebuah video yang menunjukkan beberapa orang sibuk menguras air di perahu yang bocor beredar di aplikasi perpesanan.