RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Majapahit dan Pajajaran, meskipun berada di pulau yang sama, memiliki sedikit bukti yang menunjukkan adanya konflik langsung yang signifikan antara keduanya.
Namun, terdapat beberapa catatan sejarah yang memperlihatkan interaksi dan ketegangan antara dua kerajaan besar ini, terutama terkait dengan Peristiwa Bubat, ketegangan politik, dan hubungan ekonomi mereka.
Bukti dan Catatan Sejarah:
1. Kisah Bubat
Salah satu peristiwa paling terkenal yang melibatkan Majapahit dan Sunda (Pajajaran) adalah Peristiwa Bubat.
Peristiwa ini tercatat dalam naskah Pararaton dan Kidung Sunda.
Pada masa itu, Hayam Wuruk, Raja Majapahit, ingin menikahi putri Sunda, Dyah Pitaloka. Sri Baduga Maharaja, Raja Pajajaran, kemudian membawa putrinya ke Majapahit untuk pernikahan tersebut.
BACA JUGA:Aneh! Lima Lansia Dinyatakan Meninggal Ternyata Masih Hidup
BACA JUGA:Keseimbangan Silat Fisik, Silat Pikir, dan Silat Batin dalam Dunia Pendekar
Namun, di lapangan Bubat, terjadi kesalahpahaman dan ketegangan antara kedua pihak.
Gajah Mada, Patih Majapahit, menganggap kedatangan rombongan Sunda sebagai bentuk penyerahan diri kepada Majapahit.
Di sisi lain, pihak Sunda merasa bahwa mereka datang untuk pernikahan, bukan untuk menyerah.
Kesalahpahaman ini memicu pertempuran yang mengakibatkan kematian Dyah Pitaloka dan rombongan Sunda.
Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam dan mempengaruhi hubungan antara kedua kerajaan tersebut.
BACA JUGA:Pemkab Lahat Buka Seleksi 932 Formasi CPNS 2024, Berikut Rinciannya!