RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Enam orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, demikian menurut Kementerian Kesehatan setempat.
Serangan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari di sebuah bangunan tempat tinggal di kota Nabatieh, yang terletak di wilayah selatan Lebanon.
Selain korban tewas, tiga orang lainnya dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
BACA JUGA:Mesir Larang Penerbangan Melintasi Wilayah Udara Iran di Tengah Ketegangan dengan Israel
BACA JUGA:Arkeolog Israel Temukan Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun di Situs Kota Daud
Ketegangan dipicu oleh serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diduduki Israel, yang dituduhkan oleh Israel kepada kelompok militan Hezbollah.
Sebagai tanggapan, Israel melakukan serangan yang menewaskan seorang komandan top Hezbollah di pinggiran Beirut.
Tidak hanya itu, Hezbollah juga berjanji untuk membalas serangan Israel tersebut.
Iran pun ikut menyatakan keinginan utuk membalas dendam atas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala politik kelompok Hamas Palestina, yang terjadi di Teheran.
BACA JUGA:FIFA Pertimbangkan Hukuman untuk Federasi Sepakbola Israel: Akankah Dikeluarkan?
BACA JUGA:Misteri Kerajaan Nabi Sulaiman Terungkap: Penemuan Israel yang Membuka Tabir Sejarah
Situasi ini semakin memperburuk hubungan antara pihak-pihak yang terlibat.
Di tengah memanasnya situasi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa ia kini lebih optimis mengenai kemungkinan tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
"Hingga satu jam yang lalu, masih ada peluang. Saya optimis. Masih jauh dari selesai. Hanya ada beberapa masalah lagi, saya pikir kita punya kesempatan," katanya kepada wartawan pada Jumat malam.