RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dadipark, dulu adalah surganya anak-anak di Eropa. Taman hiburan ini pernah menyedot jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Namun, sebuah kecelakaan mengerikan yang merenggut lengan seorang bocah menjadi titik balik kisah suksesnya.
Kini, Dadipark adalah sisa-sisa mimpi yang terkubur dalam dekapan alam liar.
Taman bermain yang pernah dipenuhi tawa dan keceriaan itu kini menjadi tempat angker.
BACA JUGA:Waspada Penipuan Booking Hotel Lewat Google Business, PHRI Sumsel Beri Imbauan
BACA JUGA:Harga Baru di SPBU Pertamina, Pertamax Kini Rp14 Ribu
Ayunan, seluncuran, dan komedi putar yang dulu penuh warna, kini termakan oleh karat dan lumut.
Dadipark, yang pernah menyandang gelar pemilik jembatan tali terpanjang di Eropa, kini hanya tinggal bayangan kejayaannya.
Puncak kejayaan Dadipark terjadi sekitar dua dekade lalu. Namun, di balik gemerlapnya, taman hiburan ini menyimpan luka.
Insiden demi insiden terjadi, puncaknya adalah kecelakaan pada tahun 2000.
BACA JUGA:Vang Vieng Laos, Tempat Berpetualang di Tengah Alam yang Menenangkan
BACA JUGA:Ilulissat Greenland, Kota Es dan Keajaiban Alam
Seorang bocah kehilangan lengannya saat menaiki wahana Nautic Jet.
Tragedi ini menjadi titik balik. Pengunjung mulai menjauh, keluhan soal keamanan membanjiri pengelola.
Pada 2002, Dadipark ditutup dengan alasan renovasi besar-besaran.