Overtourism Ancam Bruges Belgia

Jumat 16-08-2024,10:45 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Belgia juga berhenti mempromosikan wisata harian di bandara dan kota-kota Flandria, serta membatasi jumlah kapal pesiar yang berlabuh di Zeebrugge menjadi dua, padahal kapasitasnya bisa menampung lima sekaligus.

BACA JUGA:Petualangan Epik Pegunungan Himalaya di Ladakh India

BACA JUGA:Pulau Aneh dari Dunia Lain, Yuk Intip Keunikan Socotra Yaman

Kota Ghent, tak jauh dari Bruges, juga merasakan dampak serupa. “Dulu, semakin banyak turis semakin bagus. 

Sekarang kami mulai berhati-hati. Kami tak ingin menjadi Venesia, Bruges, atau Amsterdam,” ujar Bram Van Braeckevelt, pejabat pariwisata Ghent.

Ghent kemudian menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengurangi kerumunan. 

Salah satunya adalah melarang konversi rumah menjadi penginapan turis sejak 2019, dan menaikkan pajak wisata untuk rumah atau apartemen liburan dua kali lipat dibandingkan hotel.

BACA JUGA:Petualangan Ujung Dunia di Svalbard Norwegia

BACA JUGA:Keindahan Tersembunyi Desa Near Sawrey, Permata di Lake District yang Terhubung dengan Penulis Terkenal

Mereka juga menawarkan alternatif rute wisata untuk mengurangi kepadatan di pusat kota.

Tujuannya jelas: menjadikan Ghent ‘kota dengan turis, bukan kota milik turis’. Mereka ingin mengurangi ‘turis selfie’ dan meningkatkan ‘turis piyama’ yang menginap dua atau tiga malam. 

Video promosi Ghent yang baru bahkan berbunyi, “Jangan datang ke Ghent. Kotanya terlalu indah, bersejarah, dan lestari.”

Kota ini ingin menyeimbangkan antara keuntungan ekonomi dari pariwisata—yang mempekerjakan sekitar 7.000 orang—dengan kenyamanan hidup warganya.

BACA JUGA:Penerbangan Baru dari Birmingham Menuju Destinasi Musim Dingin yang Lebih Terjangkau

BACA JUGA:Korea Utara Bakal Membuka Pintu bagi Wisatawan Barat

Sementara itu, Durbuy, kota terkecil di dunia, juga menghadapi masalah serupa. Banyaknya warga Belanda yang membeli rumah untuk dijadikan tempat tinggal kedua atau gîte mengganggu penduduk asli. 

Kategori :