RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Mohammad Hatta, yang akrab disapa Bung Hatta, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.
Lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902, Bung Hatta adalah Wakil Presiden pertama Indonesia yang memainkan peran kunci dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sebagai seorang negarawan dan intelektual, Hatta mendampingi Ir. Soekarno dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Sejak muda, Hatta sudah aktif sebagai aktivis dan organisatoris. Ketika bersekolah di Belanda, ia tidak hanya menuntut ilmu tetapi juga menggalang kekuatan untuk melawan penjajah melalui tulisan-tulisannya yang tajam.
BACA JUGA:Dana Korupsi PNPM-MP Dibangunkan Rumah Pribadi
BACA JUGA:Hj Lidyawati Cik Ujang Resmi Mengundurkan Diri
Artikel-artikel kritis Hatta diterbitkan di berbagai surat kabar dan majalah, yang membuatnya menjadi ancaman bagi pemerintahan kolonial.
Karena tulisan-tulisannya yang menginspirasi perlawanan, Hatta akhirnya diasingkan ke Boven Digoel, sebuah daerah pembuangan di Irian.
Pemikiran Hatta tentang kemerdekaan Indonesia tidak hanya berpengaruh pada masa itu, tetapi juga menjadi dorongan semangat bagi para pemuda untuk melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda.
Tulisan-tulisan Hatta membangkitkan kesadaran nasional dan memperkuat tekad untuk meraih kemerdekaan.
BACA JUGA:Sumsel Bakal Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan, Catat Tanggal Mulainya!
BACA JUGA:Dua Tersangka Baru Ditahan atas Dugaan Korupsi di Dinas PMD Muba
Selain perjuangannya untuk kemerdekaan, Hatta juga banyak menyumbangkan pemikiran besar bagi pembangunan bangsa.
Salah satu kontribusi terbesarnya adalah gagasannya tentang demokrasi Indonesia pada tahun 1928-1960.
Selain itu, Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia karena ia adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan dan mempromosikan konsep koperasi sebagai alat pemberdayaan ekonomi rakyat.