Florence Hadapi Gelombang Overtourism, Warga Lokal Merasa Terganggu!

Kamis 15-08-2024,07:58 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

ITALIA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Florence, salah satu kota ikonik Italia, tengah menghadapi lonjakan pariwisata yang membuat penduduk lokal merasa seolah-olah kota mereka tak pernah berhenti dikunjungi. 

Fenomena overtourism di Florence tampaknya telah mencapai titik kritis, dengan warga setempat mengungkapkan rasa frustrasi mendalam terhadap perubahan yang dibawa oleh arus wisatawan terhadap kehidupan sehari-hari mereka.

Arus pengunjung yang begitu intens telah mengubah wajah kota ini secara signifikan. Seorang desainer lokal, Camilla Torna, kepada The Guardian menyampaikan keluh kesahnya, 

“Saya jarang mendengar bahasa Italia di jalan-jalan – suatu hari semuanya berbahasa Prancis, lalu semuanya berbahasa Spanyol, kemudian semua berbahasa Rusia.” 

BACA JUGA:Lemnos, Surga Tersembunyi di Tengah Laut Aegean

BACA JUGA:Varosha, Surga Wisata yang Kini Jadi Kota Hantu di Siprus

Menurut Torna, arus wisatawan datang dalam gelombang-gelombang, tergantung pada operator tur mana yang sedang berada di kota.

Florence yang dikenal akan sejarahnya yang kaya, seni, dan arsitekturnya yang megah, kini menemukan jalan-jalannya dipenuhi wisatawan, menyisakan sedikit ruang bagi penduduk yang telah tinggal di sana selama berabad-abad. 

Pariwisata yang terus-menerus ini telah mengubah lanskap kota Florence, dengan banyak toko yang melayani kebutuhan warga lokal terpaksa tutup.

Torna, yang kini berusia 61 tahun, menceritakan pengalamannya baru-baru ini ketika ia kesulitan menemukan sesuatu yang sederhana seperti selembar kertas A4 untuk printernya, karena banyak toko alat tulis telah gulung tikar. 

BACA JUGA:Dartmouth, Surga Pecinta Ikan dan Keripik di Pesisir Inggris

BACA JUGA:Desa Tercantik di Inggris Raya Kini Berjuang Lawan Dampak Pariwisata yang Berlebih

Ia mengatakan, “Dulu ada musim-musim pariwisata – sekarang pariwisata berlangsung sepanjang tahun.”

Gelombang wisatawan yang tak ada habisnya ini juga telah memberikan tekanan besar pada infrastruktur dan layanan publik kota. 

Jalanan yang selalu ramai, ruang publik yang dipadati pengunjung, dan suara koper yang menggelinding di atas jalan berbatu telah menjadi suara baru Florence. 

Kategori :