Kontroversi di Olimpiade Paris 2024: Rusia Kecam Penutupan yang Disebut “Satanisme”

Kamis 15-08-2024,06:01 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

MOSKOW, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kementerian Luar Negeri Rusia kembali memicu kontroversi, kali ini dengan mengecam salah satu elemen kunci dari upacara penutupan Olimpiade Paris 2024, yang disebut sebagai bentuk "Satanisme yang jelas." 

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, melalui saluran Telegram resminya.

Zakharova secara khusus mengomentari segmen "Golden Voyager" dalam upacara penutupan yang dilaksanakan pada 11 Agustus 2024 di Stade de France, Saint-Denis, Prancis. 

Segmen tersebut terinspirasi oleh piringan emas yang diluncurkan dalam misi antariksa Voyager pada tahun 1977. 

BACA JUGA:Penemuan Besar di Kepulauan Canary Kunci Misteri Atlantis yang Sebenarnya?

BACA JUGA:Lomba Menulis Surat ke PGRI Empat Lawang, Berikut Batas Akhir Pengumpulan Surat!

Piringan emas ini, yang diproduksi dengan bantuan Prancis, berisi rekaman-rekaman yang menggambarkan kehidupan di Bumi dan ditujukan untuk kemungkinan bentuk kehidupan di luar angkasa.

Namun, Zakharova menafsirkan pertunjukan tersebut dengan cara yang berbeda. 

“Satu-satunya hal yang lebih buruk dari pembukaan Olimpiade Paris adalah penutupannya. Prancis tidak melewatkan kesempatan ini. Semuanya ditampilkan secara terang-terangan: malaikat yang jatuh mengubah manusia menjadi zombie, menaklukkan kemanusiaan sesuai kehendaknya, yang waktu tersisa semakin sedikit," tulis Zakharova.

Kontroversi ini muncul di tengah ketegangan politik yang telah berlangsung sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, yang mengakibatkan larangan partisipasi bagi Rusia dan Belarus dalam Olimpiade Paris 2024. 

BACA JUGA:Kampung Olimpiade Dikritik, Atlet Peraih Medali Emas Ditemukan Tidur di Dekat Bangku Taman

BACA JUGA:Atlet Sepeda Inggris Emma Finucane Siap Tampil di Olimpiade Paris dengan Ambisi Tinggi

Atlet dari kedua negara tersebut yang diizinkan berkompetisi harus melakukannya di bawah status "Athlete Individuel Neutre" (AIN), atau "atlet netral individu", tanpa mengenakan warna, bendera, atau memainkan lagu kebangsaan mereka.

Kritik Zakharova terhadap upacara penutupan ini menambah panjang daftar ketegangan antara Rusia dan komunitas internasional dalam konteks olahraga. 

Sebelumnya, pada Olimpiade Tokyo 2020, atlet Rusia juga terpaksa berkompetisi di bawah bendera Komite Olimpiade Rusia (ROC) akibat sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) setelah terungkapnya skema doping yang disponsori negara pada tahun 2019.

Kategori :