Perang Saudara Amerika: Tragedi yang Mengakhiri Perbudakan

Selasa 13-08-2024,19:49 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Perang Saudara Amerika, yang berlangsung dari 1861 hingga 1865, adalah salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah Amerika Serikat, yang menewaskan lebih dari 600.000 orang.

Perang ini meletus antara negara-negara bagian Utara (Union) dan negara-negara bagian Selatan (Konfederasi) yang memisahkan diri, dengan isu perbudakan sebagai salah satu penyebab utama.

Tragedi ini membawa penderitaan yang luar biasa, dengan pertempuran sengit, kehancuran luas, dan korban jiwa yang tak terhitung.

BACA JUGA:Tragedi Triangle Shirtwaist, Kebakaran Pabrik yang Mengubah Hukum Perburuhan

BACA JUGA:Pemboman Hiroshima dan Nagasaki: Tragedi yang Mengubah Dunia

Namun, meskipun tragis, perang ini akhirnya membawa perubahan besar yang mengubah wajah Amerika Serikat selamanya.

Pada tahun 1863, di tengah-tengah konflik, Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi, yang secara resmi mengakhiri perbudakan di negara-negara bagian yang memberontak.

Meskipun proklamasi ini awalnya terbatas pada negara-negara Konfederasi, kemenangan Union pada akhirnya menyebabkan penghapusan perbudakan di seluruh Amerika Serikat dengan pengesahan Amandemen ke-13 pada tahun 1865.

BACA JUGA:Kisah Cinta Raden Wijaya dan Gayatri di Tepi Sungai: Momen Kemesraan Sang Raja Majapahit

BACA JUGA:Benteng Pendem Cilacap: Wisata Sejarah dengan Daya Tarik yang Menawan

Perang Saudara mengakhiri sistem perbudakan yang telah berakar kuat di Amerika selama berabad-abad, dan membuka jalan bagi perjuangan panjang untuk kesetaraan hak-hak sipil.

Meskipun dampak langsungnya sangat menghancurkan, perang ini memicu perubahan sosial dan politik yang mendalam, mengakhiri salah satu bab tergelap dalam sejarah Amerika dan mengarahkan negara tersebut menuju konsep kebebasan dan hak asasi manusia yang lebih inklusif.

Kategori :