Banyak dari mereka yang tidak kuat menghadapi penderitaan ini, hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Dendy juga mengungkapkan bahwa ada kisah-kisah mistis yang sering terdengar di kalangan masyarakat, terutama suara tangisan perempuan yang konon kerap terdengar di benteng ini.
BACA JUGA:Asri Welas, Artis Multitalenta yang Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro
BACA JUGA:Harga Tiket dan Jam Buka Benteng Pendem Cilacap
Dari 14 kamar barak yang ada di benteng tersebut, ada satu kamar yang dikenal sebagai tempat paling angker, tempat di mana para tentara Belanda melampiaskan nafsu mereka.
Nasib para pekerja rodi juga tak kalah tragis.
Dendy menceritakan bahwa banyak dari mereka yang dibunuh setelah dianggap tidak produktif lagi, agar mereka tidak bisa menceritakan keberadaan benteng tersebut kepada orang lain.
Kini, Benteng Pendem telah diresmikan sebagai bangunan cagar budaya dan menjadi objek wisata sejarah.
Meskipun kini dihiasi dengan spot foto yang ceria, kisah kelam di masa lalu benteng ini tidak mudah dilupakan.
BACA JUGA:Musi Rawas dan Palembang Diharapkan Lolos Program Percontohan Anti Korupsi
BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang Beri Dukungan ke Duta Kesehatan di Ajang Provinsi
Benteng Pendem tetap menjadi pengingat akan penderitaan yang dialami oleh rakyat Indonesia di masa penjajahan Belanda.