Raga Mulya: Raja Terakhir Kerajaan Sunda dan Akhir dari Pajajaran

Senin 12-08-2024,13:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Raga Mulya, yang juga dikenal dengan nama Prabu Suryakancana, atau Nusya Mulya, merupakan raja terakhir Kerajaan Sunda yang beribu kota di Pakuan Pajajaran.

Memerintah pada tahun 1567 hingga 1579 M, Raga Mulya menggantikan Ratu Nilakendra.

Dalam berbagai naskah kuno seperti Wangsakerta dan Carita Parahiyangan, ia dikenal dengan nama yang berbeda, tetapi perannya sebagai penguasa terakhir yang memegang kendali atas kerajaan ini tidak diragukan.

Prabu Suryakancana tidak memerintah dari ibu kota Pajajaran, melainkan dari Pulasari yang terletak di wilayah Pandeglang.

BACA JUGA:Benteng Pendem Cilacap: Peninggalan Sejarah yang Menawan Wisatawan

BACA JUGA:Sejarah Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Asal Usul Nama Cupang

Sebab itu, ia juga dikenal sebagai Pucuk Umun (Panembahan) Pulasari, dan diperkirakan berkedudukan di Desa Kaduhejo, Kecamatan Menes, di lereng Gunung Palasari.

Kejatuhan Pajajaran dan Pengkhianatan di Benteng Pakuan. 

Pada 11 bagian terang bulan Wesaka tahun 1501 Saka, atau sekitar tanggal 8 Mei 1579 M, Kerajaan Pajajaran secara resmi runtuh.

Naskah Banten menyebutkan bahwa pada waktu itu pasukan Banten melakukan penyerangan ke Pakuan.

Penyerangan ini terjadi setelah adanya pengkhianatan dari dalam benteng kota Pajajaran.

BACA JUGA:Ingin Tau Silsilah Trah Sunan Kalijaga Simak Disini

BACA JUGA:Simak Berikut Sejarah Benteng Willem II atau Benteng Pendem Cilacap: Ditemukan dalam Kondisi Tertimbun Tanah

Seorang komandan kawal benteng, yang kecewa karena tidak mendapat kenaikan pangkat, membuka pintu benteng di tengah malam, memungkinkan pasukan Banten yang dipimpin oleh Maulana Yusuf untuk masuk dan menaklukkan kota.

Akhir Zaman Pajajaran dan Pemindahan Palangka Sriman Sriwacana. 

Kategori :