Pemberontakan Taiping, Sejarah Revolusi yang Mengguncang Dinasti Qing

Minggu 11-08-2024,19:30 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pemberontakan Taiping (1850-1864) adalah salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah manusia, namun sering kali kurang dikenal di luar Tiongkok.

Dipimpin oleh Hong Xiuquan, seorang pria yang mengklaim dirinya sebagai adik dari Yesus Kristus, pemberontakan ini berlangsung selama hampir 14 tahun dan menewaskan sekitar 20-30 juta orang. Konflik ini tidak hanya mengguncang

Dinasti Qing tetapi juga membawa perubahan sosial dan politik yang mendalam di Tiongkok.

Pada pertengahan abad ke-19, Tiongkok berada dalam kondisi yang sangat kacau.

BACA JUGA:Ziryab Sang Pelopor Mode, Musik, dan Gastronomi di Andalusia

BACA JUGA:Runtuhnya Kerajaan Benin: dan Kesenian yang Hilang dari Afrika Barat

Dinasti Qing, yang saat itu berkuasa, menghadapi berbagai masalah internal dan eksternal, termasuk korupsi yang meluas, penurunan ekonomi, dan tekanan dari kekuatan asing, terutama setelah kekalahan dalam Perang Candu Pertama melawan Inggris (1839-1842).

Kekalahan ini menandai dimulainya era kesepakatan yang tidak adil, di mana Tiongkok terpaksa membuka pelabuhan-pelabuhan mereka untuk perdagangan Barat dan menyerahkan wilayah Hong Kong kepada Inggris.

Pada saat yang sama, masyarakat Tiongkok menghadapi kelaparan, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial yang merajalela.

Sistem birokrasi yang korup dan eksploitasi oleh pejabat lokal semakin memperburuk situasi, membuat banyak orang kehilangan harapan akan perubahan melalui cara-cara yang damai.

BACA JUGA:Mitologi Pahlawan Wanita Yunani Kuno: Kisah-Kisah yang Jarang Terungkap

BACA JUGA:Pulau St. Kilda, Kisah Kehidupan dan Keberadaan Terpencil di Ujung Dunia

Hong Xiuquan, yang lahir pada tahun 1814 di provinsi Guangdong, adalah seorang pemuda yang cerdas namun gagal dalam ujian kekaisaran berkali-kali.

Ujian ini adalah jalan utama untuk naik ke posisi kekuasaan di bawah sistem kekaisaran, dan kegagalannya menyebabkan Hong mengalami krisis identitas yang mendalam.

Setelah menerima selebaran Kristen dari seorang misionaris, Hong mengalami visi yang membuatnya yakin bahwa ia adalah adik Yesus Kristus yang diutus untuk menyelamatkan Tiongkok dari ketidakadilan dan korupsi.

Kategori :