Proyek Superkomputer Sebesar Rp23,1 Triliun Ditunda di Negara Ini, Pakar hingga Ahli Ramai Berkomentar

Senin 05-08-2024,22:00 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

BACA JUGA:ADUH! TikTok Kena Tuntut Karena Dituduh Mengumpulkan Data Privasi Anak-anak

Menteri Sains, Peter Kyle, menyatakan bahwa AI merupakan agenda utama pemerintah untuk meningkatkan layanan publik, dan menunjuk pengusaha teknologi Matt Clifford untuk menyusun rencana aksi guna mengidentifikasi peluang AI baru.

Rencana ini akan mempertimbangkan infrastruktur, sumber daya manusia, dan akses data yang diperlukan untuk mendorong adopsi AI oleh sektor publik dan swasta.

Keputusan penundaan pendanaan ini membuat masa depan superkomputer exascale di Universitas Edinburgh menjadi tidak jelas.

Universitas tersebut telah menginvestasikan £31 juta untuk pembangunan gedung yang direncanakan untuk menampung superkomputer ini, yang dirancang untuk menjadi 50 kali lebih cepat daripada mesin mana pun yang ada saat ini, dan mampu melakukan 1 miliar miliar perhitungan setiap detik.

BACA JUGA:Infinix Luncurkan Tablet XPAD, Siap Menggoyang Pasar dengan Spesifikasi Menarik dan Harga Terjangkau

BACA JUGA:Apple Garap Apple Watch SE Berbodi Plastik, Cocok untuk Anak-Anak

Universitas Edinburgh menegaskan bahwa superkomputer ini akan sangat membantu dalam memodelkan berbagai aspek dunia, menguji teori ilmiah, dan meningkatkan produk serta layanan di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan, penemuan obat, perubahan iklim, astrofisika, dan teknik tingkat lanjut.

Mereka siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung fase berikutnya dari teknologi ini di Inggris.

TechUK, badan perdagangan teknologi, mendesak pemerintah untuk segera mengajukan proposal pengganti superkomputer.

“Inggris telah menunjukkan ambisinya untuk menjadi tuan rumah komputer generasi baru guna mendukung penelitian mutakhir, termasuk AI,” kata Sue Daley, Direktur Teknologi dan Inovasi di techUK. “Dalam lingkungan global yang sangat kompetitif, pemerintah perlu segera mengajukan proposal baru. Jika tidak, kita akan kalah melawan rekan-rekan kita.”

BACA JUGA:Samsung Siapkan Pembaruan One UI 7 Berbasis Android 15, Ini Fitur dan Daftar Ponsel yang Kebagian

BACA JUGA:Google Minta Pengguna Android Matikan Jaringan 2G untuk Hindari Serangan Siber

Pemerintah juga telah meluncurkan rencana aksi untuk mengidentifikasi bagaimana AI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan diperkirakan akan segera meluncurkan konsultasi mengenai rancangan undang-undang yang berfokus pada model-model paling canggih.

Dame Wendy Hall, Profesor Ilmu Komputer di Universitas Southampton dan anggota badan penasihat AI PBB, mengatakan pemerintah perlu mengembangkan strategi AI baru yang lebih komprehensif.

“Jelas pemerintah sedang menyesuaikan rencana belanjanya. Saya memahami hal ini karena adanya kendala yang lebih luas dan fakta bahwa pemerintah ingin mengembangkan pendekatannya sendiri terhadap AI,” katanya.

Kategori :