Piramida Pertama di Dunia Diduga Gunakan Lift Hidrolik Bertenaga Arus Sungai untuk Pembangunan

Minggu 04-08-2024,15:33 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Piramida Djoser, piramida pertama di dunia yang dibangun sekitar tahun 2670 SM untuk Firaun Djoser, telah lama menjadi objek kekaguman dan penelitian.

Struktur berundak enam tingkat dengan empat sisi ini, yang terletak di dataran tinggi Saqqara di Mesir utara, memerlukan 11,7 juta kaki kubik (330.400 meter kubik) batu dan tanah liat untuk pembangunannya.

Mengingat piramida ini dibangun jauh sebelum adanya mesin besar seperti buldoser dan derek, para arkeolog telah lama berusaha mengungkap bagaimana orang Mesir kuno mencapai prestasi arsitektur ini.

Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Xavier Landreau, seorang insinyur dan ilmuwan material dari Institut Paleoteknik CEA, bersama timnya yang terdiri dari insinyur, ahli hidrologi, dan ilmuwan material dari Prancis, memberikan wawasan baru mengenai konstruksi piramida.

BACA JUGA:Raden Ayu Tan Peng Nio: Pejuang Tionghoa-Indonesia dalam Perang Geger Pacinan

BACA JUGA:Nari Ratih: Kisah Cinta dan Tragedi dalam Tutur Tinular

Menggunakan citra radar satelit dan laporan arkeologi historis, para peneliti menemukan bahwa orang Mesir kuno mungkin telah membangun sistem pengelolaan air canggih yang diduga memfasilitasi proses konstruksi piramida.

Temuan ini didukung oleh letak Piramida Djoser yang berada di dekat cabang Sungai Nil yang telah lama hilang.

Para peneliti berhipotesis bahwa orang Mesir kuno memanfaatkan sumber air tersebut untuk membangun piramida setinggi 204 kaki (62 meter) itu.

Mereka merancang "sistem hidrolik modern" yang terdiri dari bendungan, pabrik pengolahan air, dan lift barang hidrolik, semuanya digerakkan oleh sungai.

BACA JUGA:Keindahan Srambang Park Ngawi: Destinasi Wisata di Lereng Gunung Lawu

BACA JUGA:Daftar Raja-Raja yang Memerintah Majapahit

Struktur misterius Gisr el-Mudir di dekat piramida diduga berfungsi sebagai fasilitas yang menangkap sedimen dan air.

Landreau menyatakan bahwa penemuan ini berpotensi mengubah pemahaman kita tentang teknologi konstruksi orang Mesir kuno.

Sebelum penelitian ini, tidak ada konsensus nyata mengenai penggunaan struktur-struktur ini, dengan beberapa penjelasan yang menyatakan bahwa mungkin digunakan untuk tujuan pemakaman.

Kategori :