RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Baobab, dengan batang berongga berdiameter lebih dari 20 meter, dikenal sebagai pohon tertebal di dunia.
Pohon ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyimpan hingga 120.000 liter air, menjadikannya salah satu sumber daya alam yang sangat berharga di daerah kering.
Pohon ini tidak hanya mengesankan dalam ukuran tetapi juga dalam fungsionalitasnya, karena beberapa baobab digunakan sebagai rumah, gudang, atau tempat berlindung hewan.
Namun, sayangnya, spesies ini kini terancam punah.
BACA JUGA:Nari Ratih: Kisah Cinta dan Tragedi dalam Tutur Tinular
BACA JUGA:Keindahan Srambang Park Ngawi: Destinasi Wisata di Lereng Gunung Lawu
Diperkirakan baobab dapat hidup hingga dua ribu tahun, yang dihitung berdasarkan diameternya.
Nama ilmiah baobab adalah Adansônia Digitata, tetapi mereka juga dikenal sebagai baobab, baobab, atau calabeiras.
Pohon ini memiliki peran penting dalam ekosistem, menampung ratusan hewan, burung, dan serangga di batangnya yang besar.
Bunganya, yang berukuran hingga 20 cm, mekar dalam semalam dan mengandung nektar serta buah-buahan yang bermanfaat sebagai sumber makanan bagi suku setempat dan hewan.
BACA JUGA:Keindahan Srambang Park Ngawi: Destinasi Wisata di Lereng Gunung Lawu
BACA JUGA:Fakta Sejarah Kehebatan Kerajaan Kutai Martadipura
Selain itu, baobab juga memiliki indikasi medis, terutama dalam pengobatan malaria.
Minyak khusus diekstraksi dari getah pohon ini, sementara batangnya digunakan oleh penduduk asli Madagaskar untuk membuat kano.
Gabus baobab mengandung senyawa obat yang efektif melawan epilepsi.