RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Apple kembali terjerat kontroversi karena salah satu iklannya, kali ini menyinggung warga Thailand.
Iklan yang dipermasalahkan adalah film pendek berjudul 'OOO (Out of Office)', bagian dari serial 'Apple at Work - The Underdogs'.
Film pendek ini diunggah di channel YouTube Apple pada 18 Juli dan langsung mendapatkan lebih dari lima juta view.
Film pendek ini menampilkan empat karakter yang dikenal dengan nama 'the underdogs' saat mereka melakukan perjalanan bisnis ke Thailand untuk mencari pabrik yang bisa memproduksi kemasan khusus yang diminta klien mereka.
BACA JUGA:Nasib iPhone di China Makin Terpuruk, Apple Keluar dari Daftar Lima Besar
BACA JUGA:RUMOR! Apple Siap Luncurkan iPhone 17 Slim dengan Desain Lebih Tipis
Perjalanan di Thailand digambarkan mulai dari tiba di bandara, menumpang taksi ke hotel yang bobrok, hingga mencari tuk-tuk sambil menggunakan perangkat Apple untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Warga Thailand merasa tersinggung dengan cara Apple menggambarkan negara mereka.
Dalam postingan di media sosial, mereka mengeluhkan bahwa negara mereka digambarkan dengan stereotip ketinggalan zaman dan penggunaan filter sepia yang biasanya digunakan untuk menunjukkan negara dunia ketiga.
Seorang politisi Thailand, Sattra Sripan, mengajak warga untuk memboikot Apple dan berencana memanggil perwakilan Apple dan badan pemerintah untuk membahas iklan tersebut.
BACA JUGA:Setelah Sekian Purnama Akhirnya Kalkulator Muncul di iPad, Apa Alasan Apple?
BACA JUGA:Apple Siapkan Peluncuran iPhone Lipat pada 2026
"Saya mengajak orang Thailand untuk berhenti menggunakan produk Apple dan beralih ke merek lain," ujar Sripan, juru bicara Komite Pariwisata di DPR Thailand, seperti dikutip dari MacRumors.
Apple segera merespons dengan meminta maaf dan mengonfirmasi bahwa iklan tersebut telah ditarik dari channel online mereka.
Dalam pernyataan resminya untuk Bangkok Post, Apple menyatakan, "Tujuan kami adalah untuk merayakan optimisme dan budaya negara (Thailand), dan kami meminta maaf karena tidak sepenuhnya menangkap semangat Thailand saat ini."