PARIS, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kualitas air Sungai Seine menjadi perbincangan netizen di tengah berlangsungnya Olimpiade Paris 2024.
Pemerintah Prancis mengklaim bahwa sungai tersebut aman untuk kegiatan renang setelah menggelontorkan dana sebesar USD 1,5 miliar atau setara dengan Rp 24,7 triliun untuk membersihkannya.
Namun, ada beberapa kejadian yang memicu keraguan.
Cabang olahraga triatlon yang diadakan di Sungai Seine sempat ditunda karena kondisi sungai yang tercemar bakteri.
BACA JUGA:Kontroversi Petinju Wanita di Olimpiade Paris 2024, Ini Penjelasan Detailnya
BACA JUGA:Kans Medali Buat Indonesia! Gregoria Mariska Tunjung Lolos ke Semifinal Olimpiade 2024
Kualitas air di Sungai Seine dapat berubah dengan cepat, terutama setelah hujan lebat.
Data resmi menunjukkan bahwa pada tanggal 30 Juni, kadar E. coli di Alexandra III Bridge melonjak menjadi sekitar 2000 CFU/100mL, dua kali lipat dari standar kualitas air yang 'baik' menurut World Triathlon.
Seperti banyak kota besar lainnya, Paris menggunakan sistem pembuangan limbah gabungan, di mana air limbah dan air hujan mengalir melalui pipa yang sama.
Saat hujan lebat, pipa-pipa ini dapat meluap dan menyebabkan air limbah yang tidak diolah mengalir ke sungai.
BACA JUGA:Update Klasemen Perolehan Medali Olimpiade Paris 2024 per Sabtu 3 Agustus Jam 18.00 WIB
BACA JUGA:Daftar Lengkap Tim yang Lolos ke Babak Semifinal Sepak Bola Putra Olimpiade Paris 2024
Hal ini dapat menyebabkan masuknya bakteri, virus, dan parasit ke dalam air, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Nicole Iovine dari University of Florida Health di Gainesville.
Untuk mengatasi masalah polusi, pemerintah Prancis telah membangun infrastruktur seperti 'Austerlitz Basin', yang dapat menampung air hujan sebanyak 20 kali kolam renang olimpiade.
Pada tanggal 17 dan 18 Juni, kolam ini terisi hingga 80% kapasitasnya dan berhasil mencegah 40.000 meter kubik (40 juta liter) air limbah dan air hujan dibuang ke Sungai Seine.