RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Candi Jago, sebuah candi bersejarah di Jawa Timur, menyimpan berbagai relief yang menceritakan kisah legendaris.
Salah satunya adalah kisah Angling Darma, seorang raja agung dari Malawapati.
Relief ini menggambarkan berbagai petualangan dan peristiwa mistis yang dialaminya.
Angling Darma, seorang raja dari Malawapati, memulai perjalanan berbahayanya setelah membunuh seekor ular tampar dan memukul putri naga, Nagini.
Dendam Nagini menyebabkan ayahnya, Raja Antaboga, menyamar menjadi ular dan mendengarkan percakapan Angling Darma dengan istrinya.
BACA JUGA:Kronik Dinasti Song: Invasi Dinasti Sailendra ke Negeri Khmer
BACA JUGA:Kisah Cinta dan Keberanian Panji Ketawang
Setelah mengetahui kebohongan putrinya, Antaboga memberikan Angling Darma kemampuan "Pesona Pancabumi" untuk memahami bahasa binatang dengan syarat menjaga rahasia tersebut.
Ketika permaisuri Setyawati mengancam akan membakar diri jika rahasia tersebut tidak diungkap, Angling Darma memilih untuk membiarkannya meski banyak wanita melamarnya.
Dia dikutuk oleh seorang dewi menjadi pengembara selama tujuh tahun.
Perjalanannya membawanya ke Malaya, di mana dia mengubah nasibnya dari seekor angsa putih menjadi manusia, berkat bantuan seorang putri dari Bojanegara.
BACA JUGA:93 Sumur Di Musi Banyuasin Di Tutup Sub Satgas Gakkum Ilegal Drilling dan Illegal Refinery, Ada Apa?
BACA JUGA:Kisah Ki Ageng Selo: Sang Penangkap Petir
Angling Darma akhirnya sampai di Kerajaan Kertanegara dan membujuk Putri Susilawati untuk berbicara, sehingga dia dapat menikahinya.
Namun, Patih Madrin, yang merasa iri, berusaha merebut Susilawati dan merubah dirinya menjadi binatang untuk menggantikan Angling Darma.