Petilasan Angling Dharma: Menyelami Sejarah di Desa Wotanngare, Bojonegoro

Jumat 02-08-2024,12:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

Menurut masyarakat sekitar, petilasan ini merupakan tempat yang dianggap sakral, ditandai dengan kain putih yang melambangkan kesucian.

Di sekitar petilasan ditemukan sisa-sisa batu bata yang diyakini sebagai bagian dari Kerajaan Malawapati, serta makam prajurit dan sumur yang menambah nilai historis tempat ini.

BACA JUGA:Pangeran Muhammad Noor, Pahlawan Nasional dari Kalimantan

BACA JUGA:Mengenang Saadillah Mursyid, Sosok Loyalis di Era Orde Baru

Angling Dharma juga menjadi bagian dari identitas kota Bojonegoro, yang tercermin dalam berbagai acara dan simbol kota, termasuk tim sepak bola yang dinamai "Laskar Angling Dharma."

Cerita tentang Angling Dharma yang melekat di masyarakat Wotanngare adalah contoh betapa pentingnya tradisi dan sejarah dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat setempat menggunakan media sosial untuk berbagi informasi mengenai petilasan ini, menggabungkan teknologi dengan tradisi lisan untuk memastikan bahwa pengetahuan tentang sejarah lokal tetap hidup.

Petilasan Angling Dharma adalah contoh bagaimana sejarah dan tradisi lokal dapat menjadi bagian integral dari identitas suatu desa.

BACA JUGA:Mengenal Letjen (Purn) Z.A Maulani, Kabakin era Habibie

BACA JUGA:Sultan Hidayatullah II, Dari Kerajaan Banjar Sampai Pengasingan

Melalui upaya renovasi dan pemeliharaan, serta penggunaan media sosial untuk penyebaran informasi, masyarakat Wotanngare berusaha untuk memastikan bahwa sejarah Prabu Angling Dharma tetap dikenal dan dihargai oleh generasi mendatang.

Melestarikan cerita rakyat dan situs bersejarah seperti petilasan ini adalah cara penting untuk menjaga budaya dan identitas lokal.

 

Kategori :