Mereka menggunakan jaringan mata-mata yang luas untuk mengumpulkan informasi tentang musuh sebelum melakukan serangan.
Mongol sering menggunakan taktik teror dan propaganda untuk menakut-nakuti musuh mereka, termasuk penyebaran cerita tentang kebrutalan mereka.
BACA JUGA:5 Warisan Megah Sultan Iskandar Muda: Kejayaan Kesultanan Aceh yang Abadi
BACA JUGA:Masa Puncak Kejayaan Kesultanan Aceh di Bawah Sultan Iskandar Muda
Meskipun dikenal karena kekerasannya, Kekaisaran Mongol juga memperkenalkan sistem pemerintahan dan administrasi yang canggih.
Di bawah pemerintahan Mongol, periode perdamaian yang dikenal sebagai Pax Mongolica terjadi, memungkinkan perdagangan dan komunikasi bebas antara Timur dan Barat.
Sistem pos dan kurir yang efisien, dikenal sebagai Yam, membantu menjaga komunikasi yang cepat dan efektif di seluruh kekaisaran yang luas.
Kekaisaran Mongol dikenal karena kebijakan toleransi beragamanya, memungkinkan berbagai agama berkembang di bawah pemerintahan mereka.
BACA JUGA:Cerita Kerajaan Kesultanan Demak: Konon Yang Menjadi Pusat Penyebaran Islam di Pulau Jawa
BACA JUGA:Cerita Kesultanan Aceh: Kekuasaan, Perdagangan, dan Penyebaran Islam di Asia Tenggara
Pengaruh Kekaisaran Mongol melampaui militer, berdampak besar pada perdagangan dan budaya dunia.
Mongol menghidupkan kembali Jalur Sutra, menjamin keamanan bagi para pedagang dan membuka jalur perdagangan antara Asia dan Eropa.
Di bawah Mongol, berbagai inovasi dan pengetahuan dari Cina, Persia, dan dunia Islam menyebar ke Eropa, termasuk teknologi kertas, bubuk mesiu, dan navigasi.
Pertukaran budaya yang intens terjadi selama Pax Mongolica, membawa seni, ilmu pengetahuan, dan literatur dari satu bagian dunia ke bagian lainnya.
BACA JUGA:Kisah Sultan Agung Taklukkan Blambangan Wilayah di Ujung Timur Jawa