Komandan militer Romawi memiliki kemampuan untuk menyesuaikan taktik mereka sesuai dengan situasi medan perang, menjadikan mereka lawan yang sulit dihadapi.
BACA JUGA:Kehidupan Plebs Sordida di Roma Kuno: Antara Kemiskinan dan Peran Penting
BACA JUGA:Kisah Dara Petak: Istri Pendiri Majapahit yang Berasal dari Luar Jawa
Prajurit Romawi dipersenjatai dengan perlengkapan yang sangat efektif dan dirancang untuk memberikan keunggulan dalam pertempuran. Beberapa perlengkapan utama termasuk:
- Gladius: Pedang pendek yang digunakan untuk bertarung dalam jarak dekat.
- Pilum: Tombak yang dirancang untuk dilemparkan sebelum pertempuran jarak dekat dimulai.
- Scutum: Perisai besar berbentuk persegi panjang yang memberikan perlindungan luas.
- Lorica Segmentata: Baju zirah yang terdiri dari plat besi yang memberikan perlindungan maksimal tanpa mengurangi mobilitas.
BACA JUGA:Sejarah Pura Pusering Jagat, Pura Tertua di Bali
Perlengkapan ini dibuat dengan standar tinggi dan sering kali disesuaikan dengan kebutuhan medan perang tertentu, memastikan prajurit Romawi selalu siap untuk pertempuran.
Disiplin dan pelatihan adalah elemen kunci dari kekuatan militer Romawi. Prajurit menjalani pelatihan yang ketat dan rutin, termasuk latihan fisik, simulasi pertempuran, dan latihan formasi.
Disiplin yang ketat diterapkan untuk memastikan setiap prajurit mematuhi perintah dan tetap dalam formasi selama pertempuran.
Hukuman keras, seperti decimatio (hukuman mati bagi satu dari sepuluh prajurit yang melarikan diri atau memberontak), diterapkan untuk menjaga disiplin.
BACA JUGA:Keruntuhan Kerajaan Singasari: Konflik Berdarah antara Kertanegara, Jayakatwang, dan Arya Wiraraja
BACA JUGA:Daftar Raja-Raja Kerajaan Singasari: Perjalanan Sejarah Menurut Kitab Pararaton dan Negarakertagama