Kisah Cinta Gajah Mada di Balik Kejayaan Mahapatih Majapahit

Rabu 31-07-2024,11:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

Kecantikan Dyah Pitaloka terdengar hingga ke telinga Prabu Hayam Wuruk yang kemudian melamarnya.

Namun, Gajah Mada berusaha menggagalkan pernikahan ini, yang berujung pada Perang Bubat.

Pertempuran tersebut menyebabkan seluruh pasukan Kerajaan Sunda yang dipimpin Maharaja Linggabuana terbunuh, termasuk Dyah Pitaloka yang akhirnya memilih bunuh diri.

BACA JUGA:Liburan Anti-Mainstream di Taman Negara Pennsylvania: Keindahan yang Bakal Bikin Kamu Jatuh Cinta!

Kisah cinta ini menambah lapisan kontroversi pada sosok Gajah Mada, meskipun dalam beberapa biografi, termasuk karya Langit Kresna Hadi, disebutkan bahwa Gajah Mada tidak berambisi pada harta, tahta, dan wanita.

 3. Ni Luh Ayu Sekarini: Putri Kerajaan Bali

Kisah cinta Gajah Mada dengan Ni Luh Ayu Sekarini dari Kerajaan Bali tercatat dalam Prasasti Aria Bebed.

Prasasti yang ditemukan di halaman Candi Aria Bebed, Desa Bubunan, Kecamatan Sririt, Kabupaten Buleleng, Singaraja, menyebutkan bahwa Gajah Mada menikah dengan Ni Luh Ayu Sekarini dan memiliki seorang putra bernama Aria Bebed.

Diceritakan bahwa Gajah Mada diutus Ratu Tribhuwanatunggadewi untuk menaklukkan Bali.

Selama penaklukan, Gajah Mada sering bertemu dengan Ni Luh Ayu Sekarini di Pedukuhan Gedangan dan akhirnya jatuh cinta padanya.

BACA JUGA:Menyusuri Masa Lalu Bareng Sam Mayfair di Piramida Merah

BACA JUGA:Peta Dunia Kuno: Mitos dan Realitas di Peta Hecataeus dari Miletus

Namun, sebelum anaknya lahir, Gajah Mada harus kembali ke Majapahit.

Setelah dewasa, Aria Bebed mencari ayahnya ke Majapahit dan sempat tinggal di sana sebelum kembali ke Bali.

Meskipun terdapat banyak kisah cinta yang terkait dengan Gajah Mada, beberapa literatur menegaskan bahwa sang mahapatih tidak berambisi pada wanita.

Dalam biografi karya Langit Kresna Hadi, disebutkan bahwa Gajah Mada menganggap perempuan sebagai sumber kelemahan yang bisa menghambat tugasnya.

Kategori :