RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sphinx Agung Giza adalah salah satu monumen paling ikonik dan misterius dari peradaban Mesir kuno.
Dengan tubuh singa dan kepala manusia, patung kolosal ini terletak di dataran tinggi Giza dan berdiri sebagai penjaga Piramida Agung.
Sphinx Agung Giza diperkirakan dibangun selama masa pemerintahan Firaun Khafre (2558–2532 SM) dari Dinasti Keempat.
Meskipun tidak ada inskripsi yang jelas mengidentifikasi pembuatnya, banyak arkeolog percaya bahwa Sphinx adalah representasi dari Khafre sendiri, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan kompleks piramida Khafre.
BACA JUGA:Seni dan Simbolisme Hieroglif - Bahasa Gambar yang Mengungkap Rahasia Mesir Kuno
BACA JUGA:Mengenal Festival Opet, Perayaan Keagamaan yang Menghubungkan Dunia Manusia dan Dewa di Mesir Kuno
Patung ini dipahat dari satu blok batu kapur besar yang ditemukan di situs tersebut, dengan panjang sekitar 73 meter dan tinggi 20 meter.
Wajah Sphinx menghadap ke arah timur, seolah-olah menyambut matahari terbit, yang mungkin memiliki makna religius dan simbolis.
Sphinx dalam budaya Mesir kuno sering kali melambangkan kekuatan dan perlindungan.
Tubuh singa mewakili kekuatan fisik dan dominasi, sementara kepala manusia, yang kemungkinan besar adalah kepala firaun, melambangkan kebijaksanaan dan kepemimpinan ilahi.
BACA JUGA:Misteri Piramida Agung Giza, Bangunan Megah yang Menyimpan Banyak Pertanyaan
BACA JUGA:Terungkap! Ternyata Begini Cara Proses Mumifikasi di Era Mesir Kuno
Kombinasi ini mencerminkan konsep kekuasaan mutlak firaun, yang dilihat sebagai penguasa duniawi dan perantara antara manusia dan para dewa. Sphinx juga terkait erat dengan dewa matahari, Ra.
Orientasi Sphinx yang menghadap matahari terbit menunjukkan hubungan religius yang kuat dengan penyembahan matahari, yang merupakan aspek penting dari agama Mesir kuno.
Sphinx Agung Giza telah menjadi subjek berbagai teori dan kontroversi sepanjang sejarah.