BACA JUGA:Mengungkap Misteri dan Legenda: Kutukan Artefak Mesir Kuno
2. Proyek Pembangunan: Hatshepsut memulai banyak proyek pembangunan yang mengesankan, termasuk kuil mortuari yang megah di Deir el-Bahari, dekat Lembah Para Raja. Kuil ini, yang dikenal sebagai Djeser-Djeseru ("Yang Paling Suci di antara yang Suci"), adalah salah satu keajaiban arsitektur Mesir kuno dan menampilkan relief yang menggambarkan pencapaian dan ekspedisi pemerintahannya.
3. Pengembangan Infrastruktur: Di bawah pemerintahannya, Hatshepsut juga memperluas dan memperbaiki banyak kuil dan monumen di seluruh Mesir. Dia juga dikenal karena memperkenalkan inovasi dalam seni dan arsitektur yang mempengaruhi gaya Mesir selama berabad-abad.
BACA JUGA:Penemuan Papyri Kuno: Mengungkap Hubungan Centurion Romawi di Mesir
BACA JUGA:Makam Para Firaun: Keajaiban Arkeologis dari Mesir Kuno
Setelah kematiannya sekitar tahun 1458 SM, Thutmose III mengambil alih pemerintahan sepenuhnya.
Beberapa tahun kemudian, upaya sistematis dilakukan untuk menghapuskan nama Hatshepsut dari sejarah.
Patung-patungnya dihancurkan, namanya dihapus dari prasasti, dan catatan-catatan mengenai pemerintahannya dihapuskan.
Alasan pasti di balik upaya ini masih menjadi misteri, tetapi bisa jadi Thutmose III ingin mengamankan legitimasinya sendiri sebagai firaun.
BACA JUGA:Mesir Kuno: Peradaban Paling Maju pada Masanya
BACA JUGA:Membuka Sejarah dan Misteri Piramida Mesir, Ada Apa Aja?
Meskipun upaya ini, warisan Hatshepsut bertahan melalui monumen-monumen megah yang dia bangun dan keberanian serta kebijaksanaannya sebagai penguasa perempuan yang langka.