Tuai Kritik! Kontroversi Parodi 'Perjamuan Terakhir' di Pembukaan Olimpiade 2024 Dikecam Banyak Pihak

Sabtu 27-07-2024,20:10 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Upacara Pembukaan Olimpiade 2024 yang berlangsung di Paris pada Sabtu, 27 Juli, dini hari WIB, menampilkan berbagai pertunjukan yang mengangkat sejarah dan budaya Prancis.

Salah satu penampilan yang memicu kontroversi adalah parodi lukisan ikonik Leonardo da Vinci, 'Perjamuan Terakhir', yang dilakukan oleh 18 artis transpuan.

Para artis tersebut tampil dengan kostum mencolok, termasuk pakaian setengah terbuka, penunjukan cinta sesama jenis, dan seorang artis di tengah yang dicat biru hanya mengenakan sempak.

BACA JUGA:Penelitian Baru Ungkap Peran Mekanika Hidrolik dalam Pembangunan Piramida Mesir Kuno

BACA JUGA:Tanda-tanda Kehidupan! Batu Berbintik yang Ditemukan NASA di Mars Berpotensi Jadi Rumah Mikroba

Pertunjukan ini mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan karena dianggap menghina umat Kristen.

Lukisan 'Perjamuan Terakhir' menggambarkan perjamuan kudus Yesus Kristus bersama 12 muridnya pada malam sebelum dieksekusi pasukan Romawi, di mana Yesus memecah roti dan anggur yang dibagikan kepada para murid, menyimbolkan persekutuan umat dengan Tuhan.

Elon Musk, salah satu tokoh yang mengkritik pertunjukan tersebut, menyatakan bahwa parodi ini sangat tidak menghormati orang-orang Kristen.

BACA JUGA:Pembatasan Pembelian Pertalite Tinggal Menunggu Keputusan Presiden Jokowi

BACA JUGA:Nasib iPhone di China Makin Terpuruk, Apple Keluar dari Daftar Lima Besar

"Ini sangat tidak menghormati orang-orang Kristen," cuit Musk di X (platform sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Mantan transgender ternama, Oli London, juga menyampaikan kritiknya.

Menurutnya, kehadiran artis-artis LGBT dalam parodi tersebut mengejek ritus kudus umat Kristen.

"Olimpiade secara terbuka mengejek Perjamuan Terakhir Yesus saat transpuan berpakaian seperti wanita memainkan peran sebagai murid sementara seorang wanita bertubuh besar muncul di tengah yang melambangkan Yesus mengenakan mahkota raksasa," ujarnya, dilansir dari Fox News.

Pihak penyelenggara Olimpiade Paris melalui akun resmi di X menjelaskan bahwa interpretasi tersebut merupakan representasi dari Dewa Yunani Dionysus, yang bertujuan untuk menyadarkan absurditas kekerasan di antara manusia.

Kategori :