Sang Manistri memerintah dengan gelar Prabu Darmasakti Wirajayeswara dari tahun 783 hingga 799 M.
Pada tahun 783 Masehi, Prabu Manarah melakukan Manurajasunya di Darmaraja Sumedang Larang.
Tindakan ini menandai akhir dari masa kepemimpinannya dan menjadi bagian penting dari sejarah panjang Kerajaan Galuh.
BACA JUGA:Soal Pembangunan Tol Kapal Betung dan Tol Betung-Tempino-Jambi Dibahas Dalam Rapat
BACA JUGA:Ujang Iskandar Ditangkap di Bandara dan Langsung Ditahan
Kisah Ciung Wanara tidak hanya mencerminkan sejarah dan politik masa lalu, tetapi juga memperkaya warisan budaya Jawa Barat dengan legenda dan mitos yang terus hidup dalam ingatan kolektif masyarakat.