Setelah itu, pohon kemang tersebut anehnya bergerak, berubah menjadi seorang pemuda gagah dan tampan.
"Siapa kamu?" tanya Putri Kemang.
"Aku adalah penunggu rimba ini," jawab pemuda itu.
BACA JUGA:Mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Lahat Jadi Tersangka Kasus Tambang
"Aku tidak bisa meninggalkan rimba ini. Tugasku adalah menjaga hutan ini. Aku akan pergi dan menjadi manusia biasa jika hutan ini menjadi negeri dan kamu menjadi manusia."
Putri Kemang setuju dan berjanji akan menjemputnya jika hutan itu berubah menjadi negeri.
Setelah itu, ia melanjutkan perburuan dan bertemu dengan seekor kucing yang tiba-tiba membesar dan memakan anjing kesayangannya.
Dalam perjalanan pulang, ia berhadapan dengan sekelompok buaya yang mengancamnya.
BACA JUGA:Pj Sekda Empat Lawang Hepy Safriani Siap Ajukan Pensiun Dini per Agustus 2024
Dengan kecerdikannya, Putri Kemang mengelabui buaya-buaya tersebut dengan menghitung mereka satu per satu dan berhasil melewati sungai dengan selamat.
Setelah kembali ke rumah, Putri Kemang menceritakan segala pengalaman tersebut kepada orangtuanya, termasuk pertemuannya dengan pemuda dari pohon kemang.
Setahun kemudian, ia kembali berburu dan menemukan sebuah kerajaan yang ramai di tengah hutan.
Ia bertemu seorang tua yang menjelaskan bahwa kerajaan itu bernama Negeri Kemang, dan rajanya adalah Putra Kemang, seorang dewa yang disumpah menjadi pohon kemang.
Putri Kemang memutuskan untuk menemui Putra Kemang dan setelah bertemu, mereka mengukuhkan persahabatan mereka.
BACA JUGA:Istana Siak Sri Indrapura: Kemegahan Peninggalan Kesultanan Siak
Putri Kemang menepati janjinya untuk mengajak Putra Kemang ke negeri ayahnya.