RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Mendaki gunung merupakan aktivitas yang memerlukan kemampuan fisik yang prima.
Namun, siapa bilang pendakian tak bisa dilakukan oleh lanjut usia (lansia)?
Salah satu lansia yang aktif mendaki gunung adalah Abdul Kadir Usman, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-61 dengan mendaki dua gunung sekaligus, yaitu Gunung Rinjani dan Gunung Agung pada bulan Juli.
Pria yang akrab disapa Bisir ini bukanlah sosok asing dalam dunia pendakian.
Dulunya, ia tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah (UPL MPA Unsoed).
Namun, karena mengalami kelebihan berat badan dan penyakit, Bisir sempat hiatus lama dari aktivitas mendaki.
BACA JUGA:Mengulik Misteri Sejarah Candi Dadi di Desa Wajakkidul
Di usia 55 tahun, ia kembali mendaki gunung setelah berhasil menurunkan berat badan dan sembuh dari diabetes dengan menjaga pola makan yang ketat.
"Saya kena diabetes, saya nggak mau minum obat tapi saya nggak makan nasi bertahun-tahun. Tiga tahun akhirnya diabetes sembuh, berat badan saya turun sampai 16 kilo, dari 98 kg sampai 82 kg," kata Bisir saat dihubungi detikTravel.
Mendaki gunung di usianya saat ini membuat Bisir bernostalgia ke masa muda. Sosoknya yang jenaka dan ramah membuatnya nyaman disapa "kakek" oleh pendaki lain.
Ia pun tidak baper dengan sapaan tersebut dan selalu berusaha untuk tidak menyusahkan rekan seperjalanannya dengan rutin berjalan kaki untuk menjaga kebugaran fisik.
BACA JUGA:Pasangan Suami Istri Muda di Ogan Ilir Nekat Begal Tetangga Pakai Pisau Dapur
"Saya pikir (rahasianya) cuma konsisten aja jalan pagi. Saya selalu begitu jalan kaki paling 3-4 kilometer sama bapak-bapak komplek.
Terkadang juga jalan kaki dari rumah ke Baturaden itu sekitar 8 kilometer nanti pulang baru naik bus," kata pria asal Purwokerto itu.
Bisir menemui banyak pendaki berusia di atas 40 tahun dalam perjalanannya. Mereka sepakat bahwa kunci pendakian yang nyaman adalah latihan fisik secara rutin.