Selain sebagai bagian dari ritual keagamaan dan tradisi budaya, nasi jangkrik juga menjadi sumber manfaat praktis bagi kehidupan sehari-hari.
Keberkahan yang diyakini tidak hanya berlaku bagi manusia yang memakannya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, termasuk tanaman dan ternak.
BACA JUGA:Memahami Sarcopenia: Penyebab, Gejala, dan Dampaknya
Dengan demikian, nasi jangkrik bukan sekadar simbol tradisi dan kepercayaan, tetapi juga contoh konkret dari kearifan lokal yang memadukan aspek spiritual dengan praktikalitas sehari-hari.
Tradisi ini mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat nilai dari sebuah ritual, tetapi juga bagaimana kita bisa mengadaptasinya untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi kehidupan. (*)