Monumen Westerling di Makassar: Mengingat Lembaran Kelam Sejarah Indonesia

Jumat 12-07-2024,19:40 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

MAKASSAR, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Monumen Korban 40.000 Jiwa di Makassar dibangun untuk mengenang tragedi pembantaian yang dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling antara Desember 1946 hingga Maret 1947.

Westerling dan pasukan khususnya, DST (Depot Speciale Troepen), melakukan operasi brutal di Sulawesi Selatan yang menewaskan ribuan penduduk.

Monumen ini terletak di Jalan Langgau, Kelurahan La'latang, Kecamatan Tallo, Makassar.

Tempat ini dulunya merupakan kuburan massal bagi para korban pembantaian.

BACA JUGA:Misteri Makam Tujua di Lapangan Karebosi Makassar

BACA JUGA:Rumah Angker Kanrunrung di Sulawesi: Misteri dan Teror yang Menghantui

Monumen ini memiliki relief besar yang menggambarkan kejadian-kejadian tragis selama operasi militer tersebut.

Selain itu, terdapat pendopo bergaya arsitektur Jawa yang sering digunakan untuk upacara peringatan.

Monumen ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat peringatan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai sejarah perjuangan rakyat Sulawesi Selatan melawan penjajahan Belanda.

Melalui kunjungan ke monumen ini, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah dan memahami dampak dari taktik militer Westerling yang kejam terhadap penduduk sipil.

BACA JUGA:Pantai Cermin Medan Mengulik Keindahan Alam yang Angker

BACA JUGA:Kuburan Depan SMA Sutomo 1: Aroma Aneh dan Penampakan Astral

Monumen Korban 40.000 Jiwa adalah simbol penting dalam sejarah Indonesia, mengingatkan kita akan kekejaman perang dan pentingnya menjaga perdamaian. (*)

Kategori :