MOJOKERTO, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Candi Bajang Ratu, sebuah gapura megah peninggalan Kerajaan Majapahit, berdiri kokoh di Dusun Keraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Gapura ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 dan merupakan salah satu gapura besar pada masa kejayaan Majapahit.
Candi Bajang Ratu terletak sekitar 2 km dari pusat kanal perairan Majapahit di sebelah timur dan 0,7 km dari Candi Tikus.
Lokasi ini diperkirakan dipilih oleh arsitek kerajaan Majapahit untuk memperoleh ketenangan dan kedekatan dengan alam, namun masih terkontrol.
BACA JUGA:Jambi Diduga Kota Metropolis yang Terkubur!
BACA JUGA:Mitos Khusus Muda-mudi di Candi Muaro Jambi
Hal ini dibuktikan dengan adanya kanal melintang di sebelah depan Candi berjarak kurang lebih 200 m yang langsung menuju bagian tengah sistem kanal Majapahit.
Fungsi utama Candi Bajang Ratu adalah sebagai pintu masuk bagi bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara.
Raja kedua Majapahit ini wafat pada tahun 1328 dan menurut catatan sejarah, Candi Bajang Ratu didirikan sebagai tempat suci untuk arwahnya.
Candi Bajang Ratu terbuat dari batu bata merah, kecuali lantai tangga, ambang pintu bawah dan atas yang terbuat dari batu andesit.
BACA JUGA:Kisah Mistis Tol Cipularang: Mobil Ditumpangi Wanita Berwajah Hancur
Bangunan ini memiliki ketinggian 41,49 meter dan menghadap ke arah timur tenggara.
Denah Candi berbentuk segi empat dengan ukuran 11,5 meter panjang, 10,5 meter lebar, dan 16,5 meter tinggi. Lorong pintu masuk memiliki lebar 1,4 meter.
Secara vertikal, bangunan ini memiliki tiga bagian: kaki, tubuh, dan atap.
Pada bagian kaki terdapat relief sederhana yang menggambarkan cerita Sri Tanjung.