EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Empat Lawang akan menggelar Operasi Patuh Musi 2024 yang akan berlangsung dari tanggal 15 Juli hingga 28 Juli 2024.
Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.
Kapolres Empat Lawang, AKBP Dody Surya Putra, melalui Kasat Lantas, AKP Ahmad Yani, menjelaskan bahwa Operasi Patuh Musi ini akan menyasar berbagai pelanggaran lalu lintas.
BACA JUGA:Ponsel Murah dengan Fitur Canggih, Berikut Rekomendasi Smartphone Samsung Seri M
BACA JUGA:Misteri yang Belum Terpecahkan di Muaro Jambi
"Sasaran dalam operasi tersebut meliputi pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berkendara lebih dari dua orang pada sepeda motor, pengendara yang tidak menggunakan helm SNI, pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, berkendara melebihi batas kecepatan, pengguna knalpot yang tidak sesuai spesifikasi, kendaraan yang melebihi muatan, pengguna strobo yang tidak sesuai peruntukan, dan penggunaan plat khusus palsu," ujar Ahmad Yani.
BACA JUGA:Kompleks Percandian Muaro Jambi: Pusat Aktivitas Terorganisir di Masa Lalu
BACA JUGA:Tak Hanya Pulau Jawa, Ternyata Sumatera Juga Punya Banyak Candi yang Bernilai Sejarah Lho!
Ahmad Yani berharap, masyarakat Empat Lawang dapat mematuhi peraturan lalu lintas dalam menyambut Operasi Patuh Musi 2024 ini.
"Kami berharap kepada masyarakat agar dapat mematuhi aturan lalu lintas yang ada, baik itu menggunakan helm maupun berboncengan tidak lebih dari dua orang, dan tidak melawan arus. Intinya, operasi ini bertujuan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas," katanya.
Selain itu, Kasat Lantas juga menghimbau kepada masyarakat Empat Lawang untuk tidak menggunakan knalpot brong.
BACA JUGA:Candi Muaro Jambi Sejarah yang Terkubur
BACA JUGA:BMW R 1300 GS Adventure 2025 Resmi Diluncurkan: Tangguh dan Berkapasitas Jumbo
"Knalpot brong sangat meresahkan karena suaranya yang tidak nyaman bagi pendengar atau masyarakat terganggu atas knalpot brong ini," tambah Ahmad Yani. (*)