RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Reaktor fusi terbesar di dunia, ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor), akhirnya berhasil dirakit setelah melalui berbagai tantangan teknis dan anggaran.
Namun, meski berhasil dirakit, reaktor ini diperkirakan baru akan berfungsi dalam 15 tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2039.
Hal ini diumumkan oleh para ilmuwan yang terlibat dalam proyek tersebut pada konferensi pers.
BACA JUGA:GILA! Jalur Kereta Api Ini Dibangun Hanya dalam Waktu 9 Jam
BACA JUGA:Keindahan Alam dan Legenda Misterius: Pesona Danau Habema di Papua
ITER merupakan proyek kolaborasi internasional yang melibatkan 35 negara, termasuk negara-negara Uni Eropa, Rusia, Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Reaktor ini dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang terjadi di dalam bintang, termasuk matahari.
Fusi nuklir adalah proses penggabungan inti atom hidrogen menjadi helium di bawah tekanan dan suhu tinggi, menghasilkan energi dalam jumlah besar tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif jangka panjang.
BACA JUGA:Sempat Diunggulkan, Apa Alasan Fnatic ONIC Harus Pulang Lebih Awal di MSC 2023?
ITER menggunakan desain tokamak, yang merupakan salah satu desain reaktor fusi yang paling umum.
Tokamak bekerja dengan memanaskan plasma hingga suhu yang sangat tinggi dan menjebaknya dalam ruang reaktor berbentuk donat menggunakan medan magnet yang kuat.
ITER sendiri terdiri dari 19 kumparan besar yang dilingkarkan ke beberapa magnet toroidal, yang mampu menghasilkan medan magnet 280.000 kali lebih kuat dari medan magnet Bumi.
BACA JUGA:Hati-Hati! Ada Ancaman Siber Terhadap 1,46 Miliar Pengguna iPhone
Pada awalnya, ITER dijadwalkan untuk memulai pengujian penuh pertamanya pada tahun 2020 dengan perkiraan biaya sekitar $5 miliar.
Namun, proyek ini mengalami berbagai penundaan dan pembengkakan anggaran yang signifikan.