RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa sebanyak 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia sedang menghadapi serangan siber yang ditujukan untuk membobol ID Apple mereka.
Berdasarkan laporan dari PhoneArena, para peretas menggunakan kampanye phishing yang melibatkan pengiriman email dan pesan teks yang tampak seolah-olah dikirim oleh Apple.
Pesan-pesan palsu ini berusaha membuat korban mengklik tautan untuk membaca pemberitahuan penting tentang iCloud.
BACA JUGA:Siap Saingi Galaxy Z Fold 6 Punya Samsung, Xiaomi Dirumorkan Bakal Rilis Mix Fold 4
BACA JUGA:Infinix GTBOOK Resmi Meluncur, Laptop Gaming Tangguh di Pasar Indonesia
Perusahaan keamanan Symantec menemukan pada bulan ini bahwa tautan tersebut mengarahkan penerima ke situs web palsu yang meminta mereka untuk mengungkapkan nomor ID Apple.
Situs palsu ini bahkan menampilkan captcha agar terlihat seperti situs asli, menambah tingkat kepercayaan korban terhadap keaslian situs tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan ID Apple dan kata sandi korban, pelaku kejahatan dapat mengunci iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset korban dalam sekejap.
BACA JUGA:Polsek Prabumulih Timur Tangkap Pelaku Pencurian Panel Body Pesawat di Muara Enim
BACA JUGA:Goa Langse dan Misteri Tempat Semedi Cakada dan Caleg Sebelum Pemilu
Hal ini tentu menjadi ancaman serius bagi keamanan data pribadi dan keuangan pengguna.
Apple memberikan saran kepada pemilik iPhone untuk menambahkan otorisasi dua faktor (2FA) guna menambahkan lapisan keamanan ekstra pada ID Apple mereka.
Dengan 2FA, pengguna akan menerima pesan SMS dengan kode enam digit yang harus dimasukkan untuk mengakses akun Apple mereka.
Langkah ini dapat mencegah peretas mengubah kata sandi ID Apple mereka bahkan jika ID dan kata sandi berhasil dibobol.
BACA JUGA:Misteri Gunung Kawi, Tempat Favorit Pesugihan untuk Kekayaan Instan