REL, Lampung Tengah – Polres Lampung Tengah menetapkan seorang bidan berinisial Y sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap nenek R (66).
Kasus ini mencuat setelah video korban yang berlumuran darah di kepala beredar luas di media sosial, memicu kemarahan dan keprihatinan masyarakat.
Peristiwa mengejutkan ini terjadi di Kampung Tanjung Jaya, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah, pada Jumat, 28 Juni 2024, sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat itu, korban sedang berada di dapurnya ketika Y datang dan menyatakan ingin membeli ayam.
BACA JUGA:Fenomena Sungai Berwarna Merah di Kecamatan Tumpang, Malang, Viral di Media Sosial
Korban, yang hendak pergi ke pasar, menjawab dengan mengatakan bahwa transaksi tersebut bisa dilakukan nanti siang.
Namun, reaksi Y di luar dugaan. Menurut Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, Y langsung menyerang korban dengan memukul telinga bagian kiri korban berulang kali.
Tak berhenti di situ, Y juga memukul kepala korban hingga nenek malang tersebut jatuh ke lantai dan mengeluarkan darah.
"Tersangka Y ditetapkan setelah kami melakukan gelar perkara dan serangkaian penyelidikan. Kami sudah memiliki cukup bukti dalam kasus penganiayaan ini," ujar AKP Nikolas Bagas pada Sabtu, 6 Juli 2024.
BACA JUGA:Kritik Keras Habib Rizieq ke Polisi dan Pemerintah: Masa Penjudi Pake Dibagi Bansos!Setelah mendapat serangan brutal tersebut, korban R berteriak meminta pertolongan.
Dia berusaha keluar rumah untuk mendapatkan bantuan dari warga sekitar. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka robek di kepala, lebam di telinga kiri, serta luka di punggung dan bahu kiri.
Kasus ini menambah daftar panjang tindak kekerasan yang terjadi di wilayah Lampung Tengah.
Masyarakat setempat berharap pihak kepolisian dapat memberikan hukuman setimpal kepada pelaku demi keadilan bagi korban serta memberikan rasa aman bagi warga lainnya.
BACA JUGA:Dianggap Ganggu Kencan dengan Pacar, Balita Ditelantarkan di Teras Rumah Warga
Hingga berita ini diturunkan, Polres Lampung Tengah masih terus mendalami motif di balik tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum bidan tersebut.