Merenungi perbuatan baik dan buruk serta merencanakan perbaikan diri ke depannya.
4. Berdoa
Memanjatkan doa untuk diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Muslim, menjadikan malam ini sebagai waktu yang sangat diberkahi untuk memohon ampunan dan keberkahan.
BACA JUGA:Misteri Benteng Surosowan: Kisah Mistis di Balik Peninggalan Kolonial Belanda di Banten
Kesimpulan, Malam Satu Suro adalah perayaan yang menggabungkan antara nilai-nilai budaya Jawa dengan spiritualitas Islam.
Melalui berbagai ritual dan amalan yang dilakukan, masyarakat Jawa menandai awal tahun baru dengan harapan akan keberkahan, keselamatan, dan kesuksesan di tahun yang akan datang.
Tradisi ini tidak hanya memperkaya warisan budaya Indonesia tetapi juga menunjukkan toleransi dan keharmonisan antara berbagai nilai dan keyakinan yang hidup bersama dalam masyarakat yang majemuk. ***