RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Arkeolog di Malaysia baru-baru ini menemukan sebuah patung Buddha yang diperkirakan lebih tua dari Candi Borobudur.
Patung ini ditemukan di sebuah situs kuno yang terletak di bagian barat Malaysia dan diyakini berasal dari abad ke-8 atau bahkan lebih awal.
Penemuan ini mengundang perhatian besar dari para ahli sejarah dan arkeologi karena memberikan wawasan baru tentang penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.
Patung Buddha yang ditemukan ini memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan artefak serupa dari periode yang sama.
Detail ukiran pada patung ini menunjukkan gaya seni yang dipengaruhi oleh berbagai budaya, menandakan adanya interaksi dan pertukaran budaya yang signifikan di wilayah tersebut pada masa itu.
BACA JUGA:Mewujudkan Impian Kuliah di Luar Negeri: Beasiswa Terbaik S1-S3 Juli 2024
Penemuan ini juga menyiratkan bahwa wilayah Malaysia telah menjadi pusat penyebaran agama dan budaya jauh sebelum puncak kejayaan Candi Borobudur di Jawa Tengah.
Penemuan patung Buddha ini memberikan bukti konkret bahwa penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara terjadi lebih awal dan lebih luas dari yang sebelumnya diperkirakan.
Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Asia Tenggara, termasuk Malaysia, memiliki hubungan budaya yang erat dengan India dan wilayah lainnya di Asia pada masa lalu.
"Penemuan ini menantang pemahaman konvensional kita tentang sejarah agama Buddha di wilayah ini," kata seorang ahli arkeologi yang terlibat dalam penelitian tersebut.
BACA JUGA:Klaim Kacamata Gratis dari BPJS Kesehatan: Ketentuan dan Prosedur
"Ini menunjukkan bahwa ada jaringan perdagangan dan pertukaran budaya yang lebih kompleks yang membantu penyebaran agama dan seni."
Dengan adanya penemuan ini, para sejarawan dan arkeolog kini memiliki peluang untuk mempelajari lebih lanjut tentang dinamika sosial dan budaya di Asia Tenggara pada masa kuno.
Penelitian lebih lanjut akan fokus pada bagaimana patung ini sampai di Malaysia dan apa arti pentingnya dalam konteks sejarah regional.
Penemuan ini juga mendorong penelitian lebih lanjut di situs-situs kuno lainnya di Asia Tenggara untuk mengungkap lebih banyak lagi tentang penyebaran agama dan budaya di masa lalu.