RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memasuki berbagai bidang, termasuk dunia esports. Salah satu contoh penerapan AI yang menarik adalah oleh tim esports terkenal, Team Liquid.
Baru-baru ini, Team Liquid mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan SAP AI Core untuk membantu menganalisis kombinasi draft saat fase pick and ban dalam pertandingan mereka.
Dalam kompetisi esports, terutama dalam permainan seperti Dota 2 atau League of Legends, fase pick and ban adalah tahap yang sangat krusial.
BACA JUGA:Delapan Negara Pastikan Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024
BACA JUGA:Elen Setiadi Resmi Dilantik sebagai Pj Gubernur Sumatera Selatan Gantikan Agus Fatoni
Pada tahap ini, tim harus memilih (pick) dan melarang (ban) hero atau karakter tertentu yang akan digunakan dalam pertandingan.
Strategi yang baik dalam fase ini dapat memberikan keuntungan signifikan sebelum pertandingan dimulai.
Namun, proses ini sangat kompleks dan membutuhkan analisis mendalam.
Selama ini, analisis kombinasi hero pada tahap pick and ban dilakukan secara manual oleh pelatih dan analis tim.
BACA JUGA:Menjelajahi 5 Benteng di Indonesia, Berwisata sambil Belajar Sejarah
BACA JUGA:Makanan dan Otak: Mengapa Pola Makan Buruk Bisa Menyebabkan Gangguan Mental?
Mereka harus mempertimbangkan ribuan kombinasi hero, baik dari sisi lawan maupun tim mereka sendiri.
Proses ini tidak hanya memakan waktu tetapi juga sangat menuntut secara mental.
Pelatih dan pemain harus bekerja keras untuk memprediksi langkah-langkah lawan dan menentukan kombinasi terbaik untuk tim mereka.
Dengan penerapan teknologi AI, seperti SAP AI Core yang digunakan oleh Team Liquid, analisis ini dapat dilakukan dengan jauh lebih efisien.