Gerakan tersebut dianggap sangat provokatif dan tidak pantas, yang memicu kemarahan lebih lanjut dari pihak Serbia.
UEFA merespons dengan melarang Sadiku untuk meliput sisa turnamen sebagai tindakan disipliner atas perilaku tersebut.
Insiden-insiden ini menyoroti betapa pentingnya menjaga sikap sportivitas dan respek dalam sepak bola, terutama di turnamen internasional yang melibatkan berbagai negara dengan latar belakang yang berbeda.
BACA JUGA:Pemanasan Global Akan Lampaui Ambang yang Dapat Diterima dalam 5 Tahun
Serbia menegaskan bahwa UEFA harus bertindak dengan cepat dan tegas untuk menunjukkan bahwa perilaku seperti itu tidak akan ditoleransi, demi menjaga integritas dan kedamaian dalam kompetisi.
Ancaman Serbia untuk mundur dari turnamen jika tuntutan mereka tidak dipenuhi menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.
Keputusan UEFA dalam menangani insiden ini akan menjadi ujian penting bagi kemampuan mereka dalam menegakkan aturan dan menjaga harmoni dalam sepak bola Eropa. (*)