RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Arkeolog baru-baru ini menemukan sekitar 2.000 pahatan batu yang diperkirakan berusia 2.100 tahun di Gurun Negev, Israel.
Penemuan ini bukan hanya menarik dari segi kuantitas, tetapi juga karena mengungkap aspek yang mengejutkan dari kehidupan seniman kuno: kecanduan narkoba.
Pahatan-pahatan tersebut memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan budaya pada zaman tersebut.
Para ahli mengemukakan bahwa seniman-seniman yang menciptakan karya ini mungkin berada di bawah pengaruh zat psikoaktif saat bekerja.
BACA JUGA:Tahapan dan Cara Daftar PPDB Online 2024: Informasi Penting bagi Calon Siswa dan Orang Tua
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan zat-zat ini telah ada selama ribuan tahun dan mungkin telah mempengaruhi seni serta budaya masyarakat kuno.
Pahatan batu ini memberikan bukti fisik bahwa penggunaan narkoba bukanlah fenomena modern.
Seniman kuno mungkin menggunakan zat psikoaktif untuk mencari inspirasi atau mencapai keadaan kesadaran yang berbeda, yang tercermin dalam karya seni mereka.
Ini memberikan sudut pandang baru mengenai bagaimana seni dan budaya berkembang seiring dengan penggunaan zat-zat tersebut.
BACA JUGA:Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Sekolah Kedinasan 2024: Proses dan Jadwal Tahapan Selanjutnya
Penemuan ini juga menambah pengetahuan kita tentang bagaimana masyarakat kuno memandang dan menggunakan zat psikoaktif.
Meskipun sering dianggap sebagai praktik yang berbahaya dalam konteks modern, pada masa lalu, penggunaan zat-zat ini mungkin memiliki makna dan fungsi yang berbeda dalam konteks spiritual atau ritual.
Bagi para arkeolog dan sejarawan, penemuan ini menjadi titik awal untuk menggali lebih dalam tentang peran zat psikoaktif dalam kehidupan sehari-hari dan praktik artistik di masa lalu.
Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pandangan kita terhadap narkoba telah berubah dari masa ke masa.
BACA JUGA:Daftar Pondok Pesantren Terbaik di Sumsel: Pendidikan Berkualitas dan Berakreditasi A