RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Situs Astana Gede, yang terletak di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, tidak hanya menyimpan sejarah dan prasasti peninggalan Kerajaan Galuh, tetapi juga memiliki satu batu 'sakti' yang mengundang mitos dan cerita menarik.
Batu tersebut dikenal sebagai Batu Palinggih, yang dipercaya dapat mengabulkan keinginan siapa saja yang mampu mengangkatnya.
Peninggalan Kerajaan Galuh
Situs ini menyimpan sejumlah prasasti dan peninggalan sejarah dari Kerajaan Galuh.
Salah satu yang paling menonjol adalah Batu Palinggih, juga dikenal sebagai Batu Korsi.
Batu ini memiliki bentuk panjang dan pipih, dengan bagian tengah yang berdiri sebagai sandaran raja saat prosesi pelantikan.
BACA JUGA:Hukum Menyimpan Daging Kurban: Apakah Boleh Disantap Melebihi Hari Tasyrik?
Batu ini konon digunakan untuk melantik para raja Kerajaan Galuh ketika memerintah di wilayah Kawali.
Menurut Kang Enno, seorang budayawan Kawali, masyarakat setempat menyebut batu itu sebagai Palinggih, sedangkan dalam istilah arkeologi dikenal sebagai Batu Korsi atau tempat penobatan raja.
"Setiap calon raja di Kerajaan Galuh harus duduk di batu itu untuk melaksanakan prosesi pelantikan," ujar Enno.
Batu Palinggih pertama kali digunakan saat pelantikan Raja Galuh Prabu Ajiguna Linggawisesa pada tahun 1333.
Prabu Ajiguna Linggawisesa merupakan raja pertama yang memerintah di Kerajaan Galuh Kawali.
Batu ini terakhir digunakan untuk penobatan Raja Prabu Jayadewata, yang dikenal masyarakat sebagai Prabu Siliwangi, pada tahun 1482.
BACA JUGA:Tambahan Penghasilan untuk Guru Non Sertifikasi dari Nadiem Makarim akan Cair Bulan Juli 2024
Enno menjelaskan bahwa Batu Palinggih ini telah digunakan untuk menobatkan tujuh raja dari tahun 1333 hingga 1482.